Manado (ANTARA) -
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta warga agar mematuhi radius bahaya Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.

"Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 5 Desember pukul 10:00 WITA, maka tingkat aktivitas Gunung Lokon masih tetap level dua atau waspada," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam rilis yang dibagikan Ketua Pos PGA Lokon, Farid R Bina dalam grup percakapan di Manado, Kamis.

Warga dan wisatawan, kata dia, agar tidak mendekati dan melakukan aktivitas di dalam radius 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan (pusat aktivitas).

Baca juga: PVMBG ingatkan warga waspadai erupsi freatik Gunung Lokon

Selain itu, jika terjadi erupsi dan hujan abu, warga diminta tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker), dan mata (kacamata).

PVMBG mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon terutama pada musim hujan.

Perkembangan terakhir Gunung Lokon hingga 5 Desember 2023 pukul 06.00 WITA, terjadi peningkatan aktivitas asap kawah sejak pukul 00.00-06.00 WITA tercatat setinggi 25-150 meter dari kawah Tompaluan yang diikuti oleh peningkatan kegempaan berupa gempa vulkanik dangkal sebanyak 25 kejadian, lima kali gempa vulkanik dalam, tiga kali gempa hembusan, dan tiga kali gempa tektonik jauh.

Baca juga: Gunung Lokon masuk interval erupsi, PVMBG tempatkan alat

Berdasarkan data visual dan instrumental terindikasi adanya peningkatan tekanan di bagian dangkal (permukaan) setelah terekamnya gempa vulkanik dangkal yang berasosiasi dengan pelepasan gas hembusan.

Potensi ancaman bahaya aktivitas Gunung Lokon untuk saat ini adalah terjadinya erupsi freatik (erupsi yang diakibatkan kontak magma dengan air hidrotermal) secara tiba-tiba dan dapat diikuti dengan erupsi freatomagmatik magmatik.

Baca juga: Pos PGA Lokon: Suhu dasar kawah meningkat

Erupsi dapat disertai dengan lontaran material pijar berukuran lapilli sampai bongkah dan hujan abu tebal dengan atau tanpa diikuti aliran awan panas erupsi secara tiba tiba-tiba.