Surabaya (ANTARA News) - Operasi pasar untuk daging sapi yang digelar Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) di Pasar Wonokromo, Surabaya, Kamis, berlangsung ricuh.

Informasi yang diperoleh Antara menyebutkan kericuhan terjadi dalam operasi pasar karena sejumlah pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Jawa Timur menolak operasi pasar tersebut.

Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Jawa Timur, Mutowif, menganggap kegiatan operasi pasar tersebut menyalahi aturan.

"Ini tidak sesuai dengan Surat Edaran Gubernur soal larangan daging impor beredar di Jatim," ujarnya.

Selain itu, kegiatan operasi pasar itu dinilai merugikan pedagang daging segar.

"Kegiatan ini merugikan keberadaan para pedagang daging segar," katanya.

Menanggapi penolakan sejumlah pedagang, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan sebagai hal yang biasa. Namun ia menolak, jika daging yang digelontorkan oleh PD Pasar Surya adalah daging impor.

"Bukan daging impor. Harganya kan pasti tidak murah jika impor," kataya.

Dirut PDPS Karyanto Wibowo mengatakan akan menggelar operasi daging sapi ini di 30 pasar dengan kapasitas 4 ton dengan waktu sekitar 20 hari. Dengan kapasitas rata-rata 2 ton, dan akan didistribusikan di Sembilan pasar setiap harinya.

"Daging-daging itu didatangkan dari tempat-tempat pemotongan hewan resmi di Surabaya dan sekitarnya," katanya.