Kairo (ANTARA) - Mesir berupaya mempercepat pengiriman bantuan ke Jalur Gaza, setelah jumlah bantuan yang dikirim ke daerah kantong Palestina itu menurun dengan berakhirnya gencatan senjata Israel-Hamas pada 1 Desember, kata seorang pejabat senior, Kamis.
Diaa Rashwan, Kepala Badan Informasi Negara, mengatakan Mesir tidak akan membiarkan pengosongan Jalur Gaza dari penduduk meski serangan Israel mendorong warga ke selatan menuju perbatasan dengan Semenanjung Sinai Mesir.
Rashwan menambahkan bahwa Mesir percaya serangan Israel di daerah yang dikuasainya di Tepi Barat memaksa penduduk Palestina menyeberang ke Yordania.
Sejak konflik di Gaza dimulai pada 7 Oktober, lintas batas Rafah di perbatasan dengan Mesir telah menjadi satu-satunya jalur masuk untuk truk pembawa bantuan yang sangat dibutuhkan seperti makanan, obat-obatan, air bersih dan bahan bakar.
Jumlah truk yang menyeberang tiap harinya telah menurun di beberapa hari terakhir menjadi di bawah 100 truk, dari sebelumnya hampir 200 truk ketika terjadi gencatan senjata selama sepekan.
Pada hari Rabu (6/12), 80 truk berisi suplai bantuan dan 69.000 liter bahan bakar memasuki Gaza dari Mesir, menurut PBB.
Mesir bersama PBB telah melobi Israel untuk mempercepat proses inspeksi untuk truk bantuan yang mengharuskan kendaraan untuk mendatangi pos di perbatasan Mesir dan Israel, untuk kemudian kembali ke Rafah.
Baca juga: Korban terus berjatuhan di Gaza, AS tetap pasok senjata ke Israel
Baca juga: ICC: Sengaja halangi bantuan ke Gaza "bisa jadi kejahatan perang"
Baca juga: AS desak Israel tingkatkan jumlah bantuan ke Gaza
Sumber: Reuters
Mesir dorong percepatan pengiriman bantuan ke Gaza
7 Desember 2023 19:49 WIB
Arsip foto - Sejumlah truk antre untuk mengangkut barang bantuan kemanusiaan yang akan diberikan untuk warga Palestina di kawasan Mesir, Senin (6/11/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Penerjemah: Arie Novarina
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: