Bantuan untuk korban banjir Kendari mulai mengalir
18 Juli 2013 13:21 WIB
Warga menyelamatkan barang milik mereka ketika banjir melanda Kendari, Sultra, Rabu (17/7). Hujan yang turun berkepanjangan dan merata menyebabkan sejumlah wilayah di Sultra dilanda banjir hingga setinggi 2,5 meter. (ANTARA FOTO/Jojon)
Jakarta (ANTARA News) - Bantuan bagi korban banjir Kendari, Sulawesi Tenggara, mulai mengalir baik dari pemerintah kota setempat maupun dari pihak swasta.
Pemerintah Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyalurkan beragam bantuan kebutuhan mendesak bagi korban banjir setempat. Sementara Artha Graha Peduli (AGP) mengirimkan bantuan berupa sembako dan selimut untuk korban bencana banjir yang mencapai tiga meter dan melanda hampir 70 persen luas wilayah tersebut.
Kabag Humas Pemkot Kendari, Trikora Irianto di Kendari, Kamis, mengatakan bantuan bagi korban banjir berupa beras, selimut, mie instan, nasi dus, biskuit gabin, teh, kopi, gula pasir dan air minum. "Bantuan di serahkan baik kepada korban banjir yang berada di posko penampungan maupun bagi mereka yang bertahan di rumah atau yang mengamankan diri di rumah keluarga/tetangga," kata Trikora.
Sementara itu menurut siaran pers AGP, Kamis, telah didistribusikan bantuan 5.400 pak mi instan, 200 pak biskuit, 2.500 pak air mineral dan 120 lembar selimut kepada ratusan pengungsi yang berada di wilayah Kecamatan Wua-Wua.
Relawan yang mendistribusikan bantuan harus menggunakan perahu karet karena akses jalan menuju lokasi posko darurat pengungsi hanya bisa dilalui dengan alat transportasi tersebut.
"Pada Rabu (17/7) siang, AGP juga telah membuka dapur umum di tiga kecamatan yaitu Wua-Wua, Brauga, dan Poasia," kata Direktur Eksekutif AGP Heru Dharsono.
Siaran pers tersebut juga menyatakan bahwa di lokasi banjir terjadi krisis air bersih yang menyebabkan para pengungsi, terutama balita dan anak-anak, rentan terhadap penyakit kulit dan diare.
"Kurangnya pasokan air bersih merupakan kendala utama saat ini. Bersama pemerintah setempat, tim relawan membantu menyediakan pasokan air bersih di lokasi pengungsian," kata Petrus, perwakilan AGP di lokasi tersebut.
Data Humas Pemkot, korban banjir tersebar pada beberapa pokso penampungan yakni posko Bende sebanyak 945 orang, posko GOR Pemuda 185 orang, Kecamatan Wua Wua 187 orang, Kecamatan Baruga 150 orang dan Kendari Barat 100 orang. Korban banjir di Kecamatan Poasia, Kelurahan Rahandouna dari RT 7 dan RT 8 tercatat 370 jiwa.
Pemerintah Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyalurkan beragam bantuan kebutuhan mendesak bagi korban banjir setempat. Sementara Artha Graha Peduli (AGP) mengirimkan bantuan berupa sembako dan selimut untuk korban bencana banjir yang mencapai tiga meter dan melanda hampir 70 persen luas wilayah tersebut.
Kabag Humas Pemkot Kendari, Trikora Irianto di Kendari, Kamis, mengatakan bantuan bagi korban banjir berupa beras, selimut, mie instan, nasi dus, biskuit gabin, teh, kopi, gula pasir dan air minum. "Bantuan di serahkan baik kepada korban banjir yang berada di posko penampungan maupun bagi mereka yang bertahan di rumah atau yang mengamankan diri di rumah keluarga/tetangga," kata Trikora.
Sementara itu menurut siaran pers AGP, Kamis, telah didistribusikan bantuan 5.400 pak mi instan, 200 pak biskuit, 2.500 pak air mineral dan 120 lembar selimut kepada ratusan pengungsi yang berada di wilayah Kecamatan Wua-Wua.
Relawan yang mendistribusikan bantuan harus menggunakan perahu karet karena akses jalan menuju lokasi posko darurat pengungsi hanya bisa dilalui dengan alat transportasi tersebut.
"Pada Rabu (17/7) siang, AGP juga telah membuka dapur umum di tiga kecamatan yaitu Wua-Wua, Brauga, dan Poasia," kata Direktur Eksekutif AGP Heru Dharsono.
Siaran pers tersebut juga menyatakan bahwa di lokasi banjir terjadi krisis air bersih yang menyebabkan para pengungsi, terutama balita dan anak-anak, rentan terhadap penyakit kulit dan diare.
"Kurangnya pasokan air bersih merupakan kendala utama saat ini. Bersama pemerintah setempat, tim relawan membantu menyediakan pasokan air bersih di lokasi pengungsian," kata Petrus, perwakilan AGP di lokasi tersebut.
Data Humas Pemkot, korban banjir tersebar pada beberapa pokso penampungan yakni posko Bende sebanyak 945 orang, posko GOR Pemuda 185 orang, Kecamatan Wua Wua 187 orang, Kecamatan Baruga 150 orang dan Kendari Barat 100 orang. Korban banjir di Kecamatan Poasia, Kelurahan Rahandouna dari RT 7 dan RT 8 tercatat 370 jiwa.
Pewarta: Sarjono dan Dewanto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013
Tags: