Nyanyian opera Italia masuk Daftar Warisan Dunia UNESCO
7 Desember 2023 13:28 WIB
Soprano Wang Bing Bing (kiri, depan) dan tenor Italia Gianluca Sciarpelletti (kanan, depan) bernyanyi dalam konser musik klasik khusus "East Meets West" di Rome Opera House di Roma, Italia, 25 Juni 2022. (Alberto Lingria/Xinhua)
Roma (ANTARA) - Nyanyian opera Italia dinobatkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), demikian menurut pengumuman organisasi itu pada Rabu (6/12).
Pengumuman ini langsung menjadi berita utama di Italia. Surat kabar yang paling banyak beredar di negara itu, Corriere della Sera, menulis bahwa "Butuh waktu lebih dari 400 tahun, tetapi hari ini nyanyian opera Italia akan mendapatkan penobatan resminya."
Lembaga penyiaran publik Italia, RAI, mencatat bahwa penobatan pada Rabu tersebut merupakan puncak dari proses selama 12 tahun yang dimulai ketika para penyanyi opera bersatu untuk menarik pengakuan terhadap bentuk seni tersebut.
Italia kali pertama mengajukan permohonan penobatan UNESCO untuk nyanyian opera pada tahun lalu, ketika komite UNESCO negara tersebut mengajukan permohonan agar nyanyian opera dipertimbangkan mendapatkan status Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan tahun ini.
Opera paling awal yang bertahan di Italia berasal dari sekitar tahun 1600, ketika sebuah akademi khusus didirikan di Florence untuk mempromosikan cara baru yang populer untuk menggabungkan musik dan dialog. Sejak saat itu, nyanyian opera berevolusi dan menyebar ke seluruh dunia.
Dalam pengumuman keputusannya, UNESCO menggambarkan opera Italia sebagai "cara bernyanyi yang dikontrol secara fisiologis yang meningkatkan kekuatan suara di ruang akustik seperti auditorium, amfiteater, arena, dan gereja."
Opera "mempromosikan kohesi kolektif dan ingatan sosiokultural, dan terkait erat dengan elemen budaya lainnya, seperti ruang-ruang akustik dan puisi," kata organisasi itu.
Pengumuman pada Rabu itu disampaikan pada sesi ke-18 Komite Antarpemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda yang berlangsung di Botswana.
Pengumuman ini langsung menjadi berita utama di Italia. Surat kabar yang paling banyak beredar di negara itu, Corriere della Sera, menulis bahwa "Butuh waktu lebih dari 400 tahun, tetapi hari ini nyanyian opera Italia akan mendapatkan penobatan resminya."
Lembaga penyiaran publik Italia, RAI, mencatat bahwa penobatan pada Rabu tersebut merupakan puncak dari proses selama 12 tahun yang dimulai ketika para penyanyi opera bersatu untuk menarik pengakuan terhadap bentuk seni tersebut.
Italia kali pertama mengajukan permohonan penobatan UNESCO untuk nyanyian opera pada tahun lalu, ketika komite UNESCO negara tersebut mengajukan permohonan agar nyanyian opera dipertimbangkan mendapatkan status Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan tahun ini.
Opera paling awal yang bertahan di Italia berasal dari sekitar tahun 1600, ketika sebuah akademi khusus didirikan di Florence untuk mempromosikan cara baru yang populer untuk menggabungkan musik dan dialog. Sejak saat itu, nyanyian opera berevolusi dan menyebar ke seluruh dunia.
Dalam pengumuman keputusannya, UNESCO menggambarkan opera Italia sebagai "cara bernyanyi yang dikontrol secara fisiologis yang meningkatkan kekuatan suara di ruang akustik seperti auditorium, amfiteater, arena, dan gereja."
Opera "mempromosikan kohesi kolektif dan ingatan sosiokultural, dan terkait erat dengan elemen budaya lainnya, seperti ruang-ruang akustik dan puisi," kata organisasi itu.
Pengumuman pada Rabu itu disampaikan pada sesi ke-18 Komite Antarpemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda yang berlangsung di Botswana.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: