Patna, India (ANTARA News) - Sedikitnya 20 anak meninggal dan puluhan lagi dilarikan ke rumah sakit diduga keracunan setelah menyantap makanan gratis di sekolah mereka di negara bagian Bihar, kata Menteri Pendidikan pada Rabu.

Polisi mengatakan anak-anak itu, berusia delapan hingga 11 tahun, merasa sakit setelah menyantap nasi dan kacang-kacangan pada Selasa.

Sekolah di distrik Chapra menyediakan makanan berdasarkan atas Rencana Makan Tengah Hari, program pemberian makanan di sekolah terbesar di dunia, melibatkan 120 juta anak.

Menteri Pendidikan M.M Pallam Raju mengatakan seorang juru masak sekolah juga meninggal. Korban tewas semula delapan orang naik menjadi 20 orang Rabu.

Penyebab sesungguhnya baru akan diketahui setelah pemeriksaan mayat dan tes contoh makanan, kata para dokter dan pejabat.

"Segera setelah anak saya pulang dari sekolah, kami segera membawanya ke rumah sakit. Ia muntah dan ia mengatakan perutnya sakit," kata Raja Yadav, ayah dari seorang pelajar.

Puluhan warga turun ke jalan-jalan Chapra, melemparkan batu ke polisi dan membakar bus-bus dan kendaraan-kendaraan, stasiun-stasiun televisi.

"Kami kini merawat 27 anak-anak di sini," kata R.K Singh, pengawas medis di rumah sakit anak di ibu kota negara bagian itu, Patna. "Dari mereka sembilan berada dalam kondisi serius, 19 orang stabil.

Menteri Besar Bihar Nitish Kumar memerintahkan penyelidikan musibah itu dan memberikan bantuan 200.000 rupee (3.400 dolar AS) kepada keluarga korban yang meninggal, kata menteri pangan negara bagian itu.

Bihar adalah salah satu dari negara bagian paling miskin di India, kata data pemerintah.