Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengakui, bahwa biaya angkut sampah dari Jakarta menuju Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang mahal.

"Biaya membawa ke sana (Bantar Gebang) masih tinggi," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Rabu.

Ia menyebutkan bahwa untuk menekan tingginya pengeluaran untuk biaya angkut tersebut, Jakarta berencana untuk membangun tempat pengelolaan sampahnya sendiri berupa Intermediate Treatment Facility (ITF).

Jokowi menyebutkan bahwa pembangunan tersebut akan dilakukan di wilayah kota DKI Jakarta seperti Jakarta Utara di Sunter, Jakarta Timur di Cakung, Jakarta Barat di Duri Kepa serta di Jakarta Selatan.

"Karena biayanya tinggi, makanya kami alihkan untuk dilakukan pengelolaan di dalam," katanya.

Meski begitu, Jokowi menyebutkan bahwa penggunaan TPST Bantar Gebang masih akan digunakan meski sudah ada ITF di masing-masing wilayah kota.

"Tapi kami masih akan membutuhkan Bantar Gebang. Masih tetap digunakan," katanya.

Sebelumnya, Jokowi melakukan pertemuan dengan Walikota Bekasi, Rahmat Effendi di Balaikota DKI Jakarta. Menurut Jokowi pertemuan tersebut untuk bekerjasama mengenai beberapa titik seperti tataruang, kebersihan, kebinamargaan, kependudukan, lingkungan hidup, dan pendapatan.

Sementara itu, Walikota Bekasi Rahmat Effendi menyebutkan bahwa kerjasama ini harus segera direalisasikan karena untuk kepentingan kedua belah pihak.

Ia menyebutkan bahwa kerjasama tersebut akan diaplikasikan dalam bentuk Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU).

Rahmat bahkan menyebutkan bahwa pihak Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan persiapan.