Bawa aktor terbaik, Visinema angkat "Heartbreak Motel" ke layar lebar
6 Desember 2023 17:59 WIB
(kiri ke kanan): sutradara Angga Dwimas Sasongko, aktor Chicco Jerikho, aktor Laura Basuki, penulis Ika Natassa, aktor Reza Rahadian, dan penulis naskah Alim Sudio saat sesi jumpa media di kawasan Cilandak Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Jakarta (ANTARA) - Rumah produksi film Visinema bersama sutradara Angga Dwimas Sasongko segera mengangkat novel laris karya Ika Natassa “Heartbreak Motel” ke layar lebar dengan menghadirkan para aktor seni peran terbaik Tanah Air yaitu Reza Rahadian, Laura Basuki, dan Chicco Jerikho.
“Saya sudah menjadi sutradara hampir selama 20 tahun. Buat saya, ensambel film ini kelas berat. Saya akan punya kesempatan untuk bekerja dengan aktor-aktor terbaik Indonesia yang sudah menunjukkan kapasitas dan punya pengakuan berskala internasional. Saya bangga sekali bisa memperkenalkan para pemeran utama di film ini,” kata sutradara Angga Dwimas Sasongko dalam sesi jumpa media pengumuman proyek “Heartbreak Motel” di Jakarta, Rabu.
Menurut Angga, pemilihan para pemeran dalam film “Heartbreak Motel” dilakukan dengan amat hati-hati sesuai dengan tingkat kompleksitas dan karakterisasi dari novel karya Ika Natassa.
“Ada satu karakter yang berkembang memiliki beberapa dunia dan untuk kali pertama format seperti ini ditulis oleh Ika Natassa. Secara visual ini sangat menantang untuk diangkat ke layar lebar. Hal pertama dilakukan adalah menemukan pemain-pemain yang pas. Melihat bagaimana karakter di sini punya kompleksitas dan kedalaman luar biasa, maka film ini nggak boleh diperankan oleh sembarangan aktor,” Angga memaparkan rencananya untuk film “Heartbreak Motel”.
Baca juga: Twitter rilis emoji spesial rayakan novel baru Ika Natassa
Dalam kesempatan yang sama, penulis novel “Heartbreak Motel” Ika Natassa mengapresiasi kolaborasi dengan Visinema kali ini. Dia mengakui bahwa karya yang diluncurkan pada April tahun lalu tersebut tergolong berbeda dengan karya-karya sebelumnya secara pendekatan kreatif, penyampaian cerita, dan karakterisasi.
Oleh karena itu, menurut Ika, “Heartbreak Motel” harus berada di tangan seseorang yang berpandangan maju sehingga bisa melakukan beragam pendekatan baru.
“Ini akan menjadi film saya yang tidak seperti adaptasi-adaptasi sebelumnya. Aku menemukan hal itu dari Angga karena pendekatan dia sangat progresif, namun, sangat pas dengan cerita. Sebagai penulis, saya sangat senang karena akan mendapatkan sesuatu yang segar dan baru,” tutur Ika.
Selama ini, Ika juga mengagumi cara Angga Dwimas Sasongko dalam melakukan penyutradaraan. Menurut dia, film-film dengan sentuhan tangan Angga selalu berbeda dan mempunyai nilai tersendiri.
“Sudah lama juga ingin kerja bareng dan Alhamdulillah berjodoh di film ini. Waktu baca naskah yang dikerjakan, kami tahu bahwa ini nggak sembarangan. Naskah yang paling brilian pernah aku baca, pendekatan berbeda, juga dengan proses adegan, serta karakterisasi yang nggak kebayang,” imbuh dia.
Baca juga: Visinema rilis adegan ledakan asli film "13 Bom di Jakarta"
Perihal pemilihan pemeran utama, Ika meyakini bahwa tiga aktor Reza Rahadian (sebagai Reza Malik), Laura Basuki (sebagai Ava Alessandra), dan Chicco Jerikho (sebagai Raga) merupakan pilihan paling sempurna untuk “Heartbreak Motel”.
“Sosok Raga adalah sweetheart yang punya sesuatu hal, ini ada di Chicco. Alhamdulillah dia bersedia dan jadwal cocok. Lalu, karakter Ava adalah seorang bintang film Indonesia dengan pesona tersendiri. Ada berapa aktris Indonesia seperti itu di sini? Mungkin banyak. Kami undang Laura Basuki untuk screen test dan hasilnya seperti hasil syuting sungguhan, cara dia eksekusi adegan dari biasa, ekstrem, dan subtil luar biasa,” Ika menerangkan.
Sedangkan Reza Rahadian, Ika melanjutkan, merupakan sosok yang tepat untuk memerankan karakter Reza Malik yang digambarkan memiliki kepribadian berbeda-beda.
“Buat aku, nama pertama yang muncul adalah Reza Rahadian. Aku hubungi saat dia berada di Busan untuk mengajak gabung dan dia meminta dikirimi naskah. Ketika kami reading dan mempertemukan mereka bertiga, aku begitu yakin Insya Allah ini akan memberikan warna baru dalam romansa Indonesia dengan cara yang berbeda,” kata Ika menutup penjelasan.
Proses produksi film “Heartbreak Motel” mulai dilakukan pada Januari mendatang. Film itu akan menerapkan metode produksi yang unik karena memadukan tiga format film berbeda yaitu digital, film seluloid 16 milimeter, dan film seluloid 35 milimeter.
Baca juga: Film "Gampang Cuan" siap tayang di Malaysia hingga Singapura
Baca juga: Sha Ine Febriyanti akui film "Budi Pekerti" cukup menantang
Baca juga: Kisah cinta masa remaja versi kekinian di "Catatan Si Boy"
“Saya sudah menjadi sutradara hampir selama 20 tahun. Buat saya, ensambel film ini kelas berat. Saya akan punya kesempatan untuk bekerja dengan aktor-aktor terbaik Indonesia yang sudah menunjukkan kapasitas dan punya pengakuan berskala internasional. Saya bangga sekali bisa memperkenalkan para pemeran utama di film ini,” kata sutradara Angga Dwimas Sasongko dalam sesi jumpa media pengumuman proyek “Heartbreak Motel” di Jakarta, Rabu.
Menurut Angga, pemilihan para pemeran dalam film “Heartbreak Motel” dilakukan dengan amat hati-hati sesuai dengan tingkat kompleksitas dan karakterisasi dari novel karya Ika Natassa.
“Ada satu karakter yang berkembang memiliki beberapa dunia dan untuk kali pertama format seperti ini ditulis oleh Ika Natassa. Secara visual ini sangat menantang untuk diangkat ke layar lebar. Hal pertama dilakukan adalah menemukan pemain-pemain yang pas. Melihat bagaimana karakter di sini punya kompleksitas dan kedalaman luar biasa, maka film ini nggak boleh diperankan oleh sembarangan aktor,” Angga memaparkan rencananya untuk film “Heartbreak Motel”.
Baca juga: Twitter rilis emoji spesial rayakan novel baru Ika Natassa
Dalam kesempatan yang sama, penulis novel “Heartbreak Motel” Ika Natassa mengapresiasi kolaborasi dengan Visinema kali ini. Dia mengakui bahwa karya yang diluncurkan pada April tahun lalu tersebut tergolong berbeda dengan karya-karya sebelumnya secara pendekatan kreatif, penyampaian cerita, dan karakterisasi.
Oleh karena itu, menurut Ika, “Heartbreak Motel” harus berada di tangan seseorang yang berpandangan maju sehingga bisa melakukan beragam pendekatan baru.
“Ini akan menjadi film saya yang tidak seperti adaptasi-adaptasi sebelumnya. Aku menemukan hal itu dari Angga karena pendekatan dia sangat progresif, namun, sangat pas dengan cerita. Sebagai penulis, saya sangat senang karena akan mendapatkan sesuatu yang segar dan baru,” tutur Ika.
Selama ini, Ika juga mengagumi cara Angga Dwimas Sasongko dalam melakukan penyutradaraan. Menurut dia, film-film dengan sentuhan tangan Angga selalu berbeda dan mempunyai nilai tersendiri.
“Sudah lama juga ingin kerja bareng dan Alhamdulillah berjodoh di film ini. Waktu baca naskah yang dikerjakan, kami tahu bahwa ini nggak sembarangan. Naskah yang paling brilian pernah aku baca, pendekatan berbeda, juga dengan proses adegan, serta karakterisasi yang nggak kebayang,” imbuh dia.
Baca juga: Visinema rilis adegan ledakan asli film "13 Bom di Jakarta"
Perihal pemilihan pemeran utama, Ika meyakini bahwa tiga aktor Reza Rahadian (sebagai Reza Malik), Laura Basuki (sebagai Ava Alessandra), dan Chicco Jerikho (sebagai Raga) merupakan pilihan paling sempurna untuk “Heartbreak Motel”.
“Sosok Raga adalah sweetheart yang punya sesuatu hal, ini ada di Chicco. Alhamdulillah dia bersedia dan jadwal cocok. Lalu, karakter Ava adalah seorang bintang film Indonesia dengan pesona tersendiri. Ada berapa aktris Indonesia seperti itu di sini? Mungkin banyak. Kami undang Laura Basuki untuk screen test dan hasilnya seperti hasil syuting sungguhan, cara dia eksekusi adegan dari biasa, ekstrem, dan subtil luar biasa,” Ika menerangkan.
Sedangkan Reza Rahadian, Ika melanjutkan, merupakan sosok yang tepat untuk memerankan karakter Reza Malik yang digambarkan memiliki kepribadian berbeda-beda.
“Buat aku, nama pertama yang muncul adalah Reza Rahadian. Aku hubungi saat dia berada di Busan untuk mengajak gabung dan dia meminta dikirimi naskah. Ketika kami reading dan mempertemukan mereka bertiga, aku begitu yakin Insya Allah ini akan memberikan warna baru dalam romansa Indonesia dengan cara yang berbeda,” kata Ika menutup penjelasan.
Proses produksi film “Heartbreak Motel” mulai dilakukan pada Januari mendatang. Film itu akan menerapkan metode produksi yang unik karena memadukan tiga format film berbeda yaitu digital, film seluloid 16 milimeter, dan film seluloid 35 milimeter.
Baca juga: Film "Gampang Cuan" siap tayang di Malaysia hingga Singapura
Baca juga: Sha Ine Febriyanti akui film "Budi Pekerti" cukup menantang
Baca juga: Kisah cinta masa remaja versi kekinian di "Catatan Si Boy"
Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023
Tags: