Pemkot Mataram latih jahit hingga tata rias bagi warga miskin ekstrem
6 Desember 2023 16:28 WIB
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Surywan (kanan) secara simbols mengalungkan tanda peserta pelatihan menjahit kepada 40 warga di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang masuk kategori kemiskinan ekstrem, Rabu (6/12-2023). (ANTARA/Disnaker Mataram)
Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai membuka kegiatan pelatihan kerja bagi masyarakat yang masuk kategori kemiskinan ekstrem.
Kepala Disnaker Kota Mataram Rudi Surywan di Mataram, Rabu, mengatakan pelatihan kerja hari ini dimulai dengan pelatihan menjahit dengan 40 peserta yang dibagi dalam dua angkatan.
"Pelatihan menjahit kami laksanakan selama 10 hari di gedung milik salah satu pihak swasta. Pelatihan menjahit dimulai dari dasar hingga praktek," katanya.
Kegiatan pelatihan menjahit itu bertujuan menciptakan dan memperluas lapangan kerja bagi warga Kota Mataram, sehingga angka pengangguran dan kemiskinan ekstrem bisa turun setiap tahun.
Karena itu, lanjutnya, setelah 40 peserta mengikuti pelatihan selama 10 hari, mereka langsung mendapatkan bantuan berupa mesin jahit semi otomatis serta peralatan dan perlengkapan menjahit lainnya.
Baca juga: Pemkot Mataram: Rp10,4 miliar untuk tangani kemiskinan ekstrem
"Harapan kami, keterampilan dan peralatan yang didapatkan bisa menjadi modal awal mereka membuka usaha," kata Rudi.
Lebih jauh ia mengatakan animo masyarakat Kota Mataram untuk ikut pelatihan menjahit cukup tinggi, yang terlihat dari jumlah pendaftar.
Dari 40 kuota peserta yang disiapkan, kata dia, masyarakat yang mendaftar 126 orang. "Karena kuota kami terbatas, kami seleksi lagi dan memprioritaskan untuk pendaftar yang masuk kategori kemiskinan ekstrem," katanya.
Setelah pembukaan pelatihan kerja bidang menjahit, pihaknya juga akan melaksanakan pelatihan pangkas rambut (barber shop) dengan kuota 40 peserta pada Kamis (7/12).
Selain itu, lanjutnya, akan dilaksanakan juga pelatihan kerja bagi penyandang disabilitas, bekerja sama dengan Dinas Sosial dengan jenis pelatihan tata rias.
"Kuota peserta 20 orang, khusus untuk pelatihan kerja bagi penyandang disabilitas. Insya Allah kami mulai Senin (11/12)," katanya.
Untuk tiga jenis pelatihan kerja tersebut, kata Rudi, programnya sama yakni latihan kerja dan peralatan kerja agar mereka bisa membuka usaha sendiri dan mandiri.
Baca juga: Disnaker Mataram alokasikan Rp300 juta untuk pelatihan kerja
Kepala Disnaker Kota Mataram Rudi Surywan di Mataram, Rabu, mengatakan pelatihan kerja hari ini dimulai dengan pelatihan menjahit dengan 40 peserta yang dibagi dalam dua angkatan.
"Pelatihan menjahit kami laksanakan selama 10 hari di gedung milik salah satu pihak swasta. Pelatihan menjahit dimulai dari dasar hingga praktek," katanya.
Kegiatan pelatihan menjahit itu bertujuan menciptakan dan memperluas lapangan kerja bagi warga Kota Mataram, sehingga angka pengangguran dan kemiskinan ekstrem bisa turun setiap tahun.
Karena itu, lanjutnya, setelah 40 peserta mengikuti pelatihan selama 10 hari, mereka langsung mendapatkan bantuan berupa mesin jahit semi otomatis serta peralatan dan perlengkapan menjahit lainnya.
Baca juga: Pemkot Mataram: Rp10,4 miliar untuk tangani kemiskinan ekstrem
"Harapan kami, keterampilan dan peralatan yang didapatkan bisa menjadi modal awal mereka membuka usaha," kata Rudi.
Lebih jauh ia mengatakan animo masyarakat Kota Mataram untuk ikut pelatihan menjahit cukup tinggi, yang terlihat dari jumlah pendaftar.
Dari 40 kuota peserta yang disiapkan, kata dia, masyarakat yang mendaftar 126 orang. "Karena kuota kami terbatas, kami seleksi lagi dan memprioritaskan untuk pendaftar yang masuk kategori kemiskinan ekstrem," katanya.
Setelah pembukaan pelatihan kerja bidang menjahit, pihaknya juga akan melaksanakan pelatihan pangkas rambut (barber shop) dengan kuota 40 peserta pada Kamis (7/12).
Selain itu, lanjutnya, akan dilaksanakan juga pelatihan kerja bagi penyandang disabilitas, bekerja sama dengan Dinas Sosial dengan jenis pelatihan tata rias.
"Kuota peserta 20 orang, khusus untuk pelatihan kerja bagi penyandang disabilitas. Insya Allah kami mulai Senin (11/12)," katanya.
Untuk tiga jenis pelatihan kerja tersebut, kata Rudi, programnya sama yakni latihan kerja dan peralatan kerja agar mereka bisa membuka usaha sendiri dan mandiri.
Baca juga: Disnaker Mataram alokasikan Rp300 juta untuk pelatihan kerja
Pewarta: Nirkomala
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: