Ketua DKPP RI: Seleksi penyelenggara pemilu sangat transparan
6 Desember 2023 13:21 WIB
Ketua DKPP RI Heddy Lugito memberikan sambutan pada kegiatan Rakor Penyelenggara Pemilu Wilayah III di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (6/12/2023). ANTARA/Tumpal Andani Aritonang.
Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI Heddy Lugito mengatakan mekanisme tahapan rekrutmen dan seleksi penyelenggara pemilihan umum 2024 di Indonesia sudah sangat transparan.
“Sampai saat ini tidak ada pengaduan pelanggaran soal rekrutmen, mekanisme seleksi sudah bagus karena melibatkan pansel (panitia seleksi) dari kampus, tes psikologi melibatkan kepolisian, dan tes CAT (computer assisted test) melibatkan BKN,” kata Heddy saat menghadiri kegiatan Rakor Penyelenggara Pemilu Wilayah III di Banjarmasin, Rabu.
Dia menyebutkan sejauh ini tahapan rekrutmen penyelenggara pemilu menjadi perhatian khusus bagi banyak orang, terutama indikasi meloloskan titipan karena memiliki peran sebagai penentu suksesnya penyelenggaraan Pemilu 2024.
“DKPP RI terlebih dahulu menyosialisasikan mekanisme rekrutmen penyelenggara pemilu ke seluruh daerah, dan saya tekankan sanksi berat menanti jika meloloskan orang titipan, itu adalah pelanggaran,” ucapnya.
Baca juga: DKPP periksa dugaan pelanggaran etik terkait seleksi di Bawaslu
Baca juga: DKPP RI beri sanksi etik empat komisioner KPU Makassar
Heddy menekankan mekanisme dan tahapan rekrutmen sepenuhnya menjadi tanggung jawab tim panitia seleksi (pansel) dalam menyeleksi anggota KPU dan Bawaslu.
"Sejauh ini tahapan seleksi sudah berjalan sangat bagus karena dapat meminimalisir titipan orang tertentu. Hasil seleksi itu mengutamakan kemampuan dan kualitas para calon penyelenggara pemilu," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Heddy, setiap orang titipan yang jika memang tidak memiliki kemampuan dan kualitas yang mencukupi maka akan tersingkir seiring dengan berjalannya seluruh tahapan rekrutmen.
Kendati demikian, dia tidak menepis ada kemungkinan celah orang titipan mengikuti seleksi.
“Kalaupun ada orang titipan, pasti tidak akan lolos jika tidak memenuhi persyaratan,” ujar Heddy.
Baca juga: DKPP RI bahas integritas sikapi aduan penyelenggara pemilu Wilayah III
“Sampai saat ini tidak ada pengaduan pelanggaran soal rekrutmen, mekanisme seleksi sudah bagus karena melibatkan pansel (panitia seleksi) dari kampus, tes psikologi melibatkan kepolisian, dan tes CAT (computer assisted test) melibatkan BKN,” kata Heddy saat menghadiri kegiatan Rakor Penyelenggara Pemilu Wilayah III di Banjarmasin, Rabu.
Dia menyebutkan sejauh ini tahapan rekrutmen penyelenggara pemilu menjadi perhatian khusus bagi banyak orang, terutama indikasi meloloskan titipan karena memiliki peran sebagai penentu suksesnya penyelenggaraan Pemilu 2024.
“DKPP RI terlebih dahulu menyosialisasikan mekanisme rekrutmen penyelenggara pemilu ke seluruh daerah, dan saya tekankan sanksi berat menanti jika meloloskan orang titipan, itu adalah pelanggaran,” ucapnya.
Baca juga: DKPP periksa dugaan pelanggaran etik terkait seleksi di Bawaslu
Baca juga: DKPP RI beri sanksi etik empat komisioner KPU Makassar
Heddy menekankan mekanisme dan tahapan rekrutmen sepenuhnya menjadi tanggung jawab tim panitia seleksi (pansel) dalam menyeleksi anggota KPU dan Bawaslu.
"Sejauh ini tahapan seleksi sudah berjalan sangat bagus karena dapat meminimalisir titipan orang tertentu. Hasil seleksi itu mengutamakan kemampuan dan kualitas para calon penyelenggara pemilu," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Heddy, setiap orang titipan yang jika memang tidak memiliki kemampuan dan kualitas yang mencukupi maka akan tersingkir seiring dengan berjalannya seluruh tahapan rekrutmen.
Kendati demikian, dia tidak menepis ada kemungkinan celah orang titipan mengikuti seleksi.
“Kalaupun ada orang titipan, pasti tidak akan lolos jika tidak memenuhi persyaratan,” ujar Heddy.
Baca juga: DKPP RI bahas integritas sikapi aduan penyelenggara pemilu Wilayah III
Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: