Jalan Trans Sulawesi terhalang longsor
16 Juli 2013 22:13 WIB
ilsutrasi Jalan Longsor Ratusan kendaraan melintas perlahan di areal longsoran Jalan Trans Sulawesi, Desa Nupabomba, Kec. Tanantovea, Kab. Donggala, Sulawesi Tengah (FOTO ANTARA/Basri Marzuki) ()
Kolaka, Sultra (ANTARA News) - Jalur jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Kolaka-Kendari kembali terhalang longsor akibat tingginya air Sungai Balandete yang meluap.
"Kejadian ini sudah yang kedua jalan yang berada di bibir jembatan kembali longsor akibat hantaman air sungai padahal baru dua hari lalu kami lakukan penimbunan di jalan itu," kata Kepala Dinas PU Kolaka, Nasir Tahir di Kolaka, Selasa.
Akibat longsor ini terpaksa kendaraan yang menuju Kendari dan Pomalaa harus dialihkan untuk menghindari kecelakaan akibat jatuhnya kembali jalan aspal yang telah ditimbun.
Karena ini jalan poros sifatnya harus segera dibenahi dan anggarannya diambil dari APBD Kabupaten dan dana dari Pemerintah provinsi (Dinas PU Sultra-red)," ujar Nasir.
Menurutnya, amblasnya separuh badan jalan itu akibat tergerusnya tanah di bawah jembatan yang panjangnya kurang lebih 30 meter dengan lebar lima meter dan tinggi tujuh meter itu akibat hantaman air pasang sungai Belandete.
"Sejak minggu lalu hujan memang tidak pernah berhenti sehingga banjir di hulu sungai sehingga berdampak kepada sungai Belandete," jelasnya.
Sementara di lokasi berbeda jalur Jalan Trans Sulawesi lainnya, utamanya di kilometer delapan menuju Kendari serta kilometer 17 terjadi longsor tebing mengakibatkan sebagian badan jalan terhalang pohon dan tanah.
"Aparat kepolisian dibantu warga turun melakukan pembersihan jalan itu serta ranting kayu yang menutupi jalan," kata salah seorang petugas kepolisian Polres Kolaka.
(A056/N005)
"Kejadian ini sudah yang kedua jalan yang berada di bibir jembatan kembali longsor akibat hantaman air sungai padahal baru dua hari lalu kami lakukan penimbunan di jalan itu," kata Kepala Dinas PU Kolaka, Nasir Tahir di Kolaka, Selasa.
Akibat longsor ini terpaksa kendaraan yang menuju Kendari dan Pomalaa harus dialihkan untuk menghindari kecelakaan akibat jatuhnya kembali jalan aspal yang telah ditimbun.
Karena ini jalan poros sifatnya harus segera dibenahi dan anggarannya diambil dari APBD Kabupaten dan dana dari Pemerintah provinsi (Dinas PU Sultra-red)," ujar Nasir.
Menurutnya, amblasnya separuh badan jalan itu akibat tergerusnya tanah di bawah jembatan yang panjangnya kurang lebih 30 meter dengan lebar lima meter dan tinggi tujuh meter itu akibat hantaman air pasang sungai Belandete.
"Sejak minggu lalu hujan memang tidak pernah berhenti sehingga banjir di hulu sungai sehingga berdampak kepada sungai Belandete," jelasnya.
Sementara di lokasi berbeda jalur Jalan Trans Sulawesi lainnya, utamanya di kilometer delapan menuju Kendari serta kilometer 17 terjadi longsor tebing mengakibatkan sebagian badan jalan terhalang pohon dan tanah.
"Aparat kepolisian dibantu warga turun melakukan pembersihan jalan itu serta ranting kayu yang menutupi jalan," kata salah seorang petugas kepolisian Polres Kolaka.
(A056/N005)
Pewarta: Azis Senong
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: