Mataram (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH M Zainul Majdi menganjurkan birokrat beragama Islam yang tergabung dalam Korpri di provinsi itu untuk rajin membaca Alquran.

"Saya berharap, dari acara ini akan lahir penghayatan terhadap nilai-nilai ayat-ayat suci Alquran, sehingga para birokrat semakin memperbanyak baca Alquran, untuk semakin mempercepat ikhtiar pembangunan di provinsi ini," kata Zainul saat membuka Seleksi Tilawatil Quran (STQ) di kalangan Korpri NTB, di Mataram, Selasa.

STQ Korpri 2013 itu dijadwalkan 16-20 Juli 2013, yang terpusat di Gedung Graha Bhakti Kantor Gubernur NTB.

Pesertanya, bukan hanya PNS atau anggota Korpri, para tenaga honorer atau kontrak pun diperbolehkan ikut, dan akan diperlakukan sama dengan peserta yang berstatus PNS.

STQ korpri itu merupakan kegiatan ke-8 dan pelaksanaannya setiap tahun di bulan Ramadhan. Pemenang perlombaan STQ Korpri itu akan diberi hadiah Umrah, untuk juara I, II dan III, meskipun pelaksanaannya baru boleh dilaksanakan pada tahun berikutnya.

Zainul selaku gubernur yang berasal dari kalangan ulama kharismatik itu, mengatakan, Alquran diperlukan oleh setiap umat Islam, dalam bidang apa pun orang itu berkiprah.

"Gubernur butuh Alquran, Danrem dan pimpinan instansi lainnya juga butuh Alquran jika ia muslim, baik dalam konteks personal maupun sosial dan profesional," ujarnya menyontohkan makna dibutuhkannya Alquran dalam diri umat Islam.

Di kalangan birokrat, misalnya, Alquran dibutuhkan agar seorang birokrat tidak hanya memikirkan dirinya saja, daripada kepentingan masyarakat luas.

Zainul mengaku, sumber kekuatannya dalam menjalankan amanah kepala daerah di Provinsi NTB yakni Alquran.

"Bagaimana saya berinteraksi dengan Alquran, semakin saya berinteraksi maka energi untuk melaksanakan amanah itu semakin besar. Selain itu, kemampuan untuk menyelesaikan masalah juga semakin tinggi. Saya yakin ini juga ada pada diri umat Islam lainnya," ujar Gubernur NTB periode 2008-2013 yang terpilih lagi untuk periode keduanya pada pilkada 13 Mei 2013 itu.

Karena itu, lanjut gubernur, pada STQ Korpri NTB yang digelar setiap tahun itu, semua pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di jajaran Pemprov NTB diwajibkan mengikuti perlombaan itu.

Bahkan, tahun-tahun sebelumnya yang meraih juara pertama hingga ketiga, merupakan peserta dari kalangan Eselon II atau pimpinan dinas/instansi.

"Mengapa Eselon II juga ikut, agar bisa menjadi teladan untuk stafnya, dan staf bidang lainnya," ujarnya.

Zainul menambahkan, tahun depan STQ Korpri NTB akan membuka ruang agar instansi vertikal di luar jajaran Pemprov NTB, juga boleh mengikutinya.

Dengan demikian, prajurit TNI, Polri, dan birokrat dari instansi pemerintah lainnya di wilayah NTB diperbolehkan mengutus peserta STQ.

(A058/N005)