KKP gandeng perusahaan China bangun budi daya udang terintegrasi
6 Desember 2023 05:25 WIB
Kegiatan panen parsial budidaya udang vaname kelompok koperasi Karya Bahari Desa Tanjung Rusa, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung sebanyak 120 ton (babel.antaranews.com/Apriliansyah)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia (RI) belum lama ini menjalin kerja sama dengan perusahaan asal China, Guangdong Evergreen Group, guna membangun budi daya udang terintegrasi.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budi Daya Karawang, yang merupakan unit pelaksana teknis di bawah KKP, dengan Evergreen Group di kantor pusatnya yang berada di Kota Zhanjiang, Provinsi Guangdong, China selatan.
Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi nasional sekaligus memperluas jangkauan pasar udang asal Indonesia. Selain itu, kerja sama tersebut juga mendukung program ekonomi biru yang menekankan pada perikanan berkelanjutan.
"Peluang pasar seafood global begitu besar, Indonesia dan China dapat menjadi pemenang di kawasan ini, khususnya pada industri udang," ungkap Trenggono dalam keterangan resminya.
Kerja sama ini mencakup transfer teknologi, keterampilan dan pengetahuan berbasis budi daya udang terintegrasi, pengembangan kualitas sumber daya manusia, hingga promosi dan investasi pengembangan budi daya udang terintegrasi.
Pada tahap awal, kerja sama pembangunan budi daya udang terintegrasi akan dilakukan di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan lahan yang telah disiapkan seluas 1.800 hektare. Pembangunannya akan mengedepankan prinsip keberlanjutan lingkungan, serta mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budi Daya Karawang, yang merupakan unit pelaksana teknis di bawah KKP, dengan Evergreen Group di kantor pusatnya yang berada di Kota Zhanjiang, Provinsi Guangdong, China selatan.
Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi nasional sekaligus memperluas jangkauan pasar udang asal Indonesia. Selain itu, kerja sama tersebut juga mendukung program ekonomi biru yang menekankan pada perikanan berkelanjutan.
"Peluang pasar seafood global begitu besar, Indonesia dan China dapat menjadi pemenang di kawasan ini, khususnya pada industri udang," ungkap Trenggono dalam keterangan resminya.
Kerja sama ini mencakup transfer teknologi, keterampilan dan pengetahuan berbasis budi daya udang terintegrasi, pengembangan kualitas sumber daya manusia, hingga promosi dan investasi pengembangan budi daya udang terintegrasi.
Pada tahap awal, kerja sama pembangunan budi daya udang terintegrasi akan dilakukan di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan lahan yang telah disiapkan seluas 1.800 hektare. Pembangunannya akan mengedepankan prinsip keberlanjutan lingkungan, serta mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal.
Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2023
Tags: