New York (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres khawatir dengan pecahnya kembali pertempuran antara Israel dan Palestina setelah gencatan senjata sejenak.
Guterres sangat khawatir dengan kembali pecahnya pertempuran antara Israel dan Hamas serta kelompok-kelompok bersenjata Palestina lainnya di Gaza pada akhir pekan lalu, termasuk penembakan roket ke arah Israel dari Gaza serta pembaruan operasi darat dan peningkatan serangan udara oleh Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Forces/IDF) di Gaza selatan, ujar Juru Bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan pada Senin (4/12).
Guterres menyerukan kepada semua pihak untuk menghormati kewajiban mereka di bawah hukum kemanusiaan internasional. PBB terus mengimbau pasukan Israel agar menghindari tindakan lebih lanjut yang akan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat genting di Gaza dan menghindarkan warga sipil dari penderitaan yang lebih parah. Warga sipil, termasuk petugas kesehatan, jurnalis dan personel PBB, serta infrastruktur sipil harus dilindungi setiap saat, kata pernyataan itu.
"Sekjen PBB menegaskan kembali perlunya aliran bantuan kemanusiaan yang tanpa hambatan dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh Jalur Gaza. Bagi orang-orang yang diperintahkan untuk mengungsi, tidak ada tempat yang aman untuk dituju dan hanya sedikit sekali persediaan untuk bertahan hidup," sebut pernyataan.
Guterres juga sangat prihatin dengan eskalasi kekerasan di Tepi Barat yang diduduki, termasuk operasi keamanan Israel yang semakin intensif, jumlah korban jiwa dan penangkapan yang tinggi, lonjakan kekerasan pemukim dan serangan terhadap warga Israel oleh warga Palestina, urai pernyataan.
Sekjen PBB itu mengulangi seruannya untuk gencatan senjata kemanusiaan yang berkelanjutan di Gaza serta pembebasan yang segera dan tanpa syarat terhadap semua sandera yang tersisa, kata pernyataan itu.
Sekjen PBB khawatir dengan pecahnya kembali pertempuran di Gaza
5 Desember 2023 12:06 WIB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. ANTARA/REUTERS/Andrew Kelly/aa.
Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2023
Tags: