Dua kendaraan premium yang diluncurkan di Jakarta, Senin, adalah Jaguar XJ 3.0 Supercharged LWB dan XF 2.0 Turbocharged.
Chief Operating Officer PT Grandauto Dinamika, Darwin Maspolim, mengatakan, XJ 3.0 Supercharged merupakan varian berkapasitas 3.000 cc dari seri serupa yang sebelumnya berkapasitas 5.000 cc.
Sementara XF 2.0 Turbocharged merupakan downgrade dari mesin berkapasitas 3.000 cc menjadi 2.000 cc.
"Tujuannya supaya kita bisa lebih dekat dengan pelanggan, meningkatkan volume penjualan dan jaringan purna jual di Indonesia," kata Maspolim.
Ia juga mengatakan varian baru dengan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien itu secara otomatis juga membuat harga jualnya menjadi lebih ekonomis.
"Dengan demikian untuk tipe XJ harganya bisa turun dari Rp3,1 miliar menjadi Rp2,28 miliar.
Sedangkan yang XF turun menjadi Rp1,19 miliar dari Rp1,35 miliar. Itu harga on the road," katanya.
Selain penurunan harga jual hingga sekitar 30 persen, dia juga mengatakan downgrade pada dua varian tersebut juga membuat pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk kendaraannya jurun signifikan.
"PPnBM-nya juga turun, dari sekitar 75 persen menjadi 40 persen," ujarnya.
Meski ada penurunan kapasitas mesin, Maspolim memastikan konsumen tetap mendapatkan kenyamanan dan kemewahan kelas atas. Varian XF yang baru, misalnya mampu menghasilkan tenaga hingga 240 PS pada 5.500 rpm dan torsi maksimum 340 Nm pada 2.000-4.000 rpm.
Sementara varian terbaru XJ mampu menghasilkan tenaga maksimal hingga 340 PS pada 6.500 rpm dengan torsi maksimum 450 Nm pada 3.500-5.000 rpm.
Saat disinggung soal target penjualan, dia enggan menyebutkan angka pasti.
Menurut dia, pihaknya akan berusaha untuk terus meningkatkan penjualan dari seri "ekonomis" tersebut.
"Tidak ada target, tapi pelan-pelan akan ditambah terus," katanya.