Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Sleman, Arif Haryono, Senin mengatakan sasaran penerapan kurikulum baru pada tahun ini yakni untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 13 sekolah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) enam sekolah, Sekolah Menengah Atas (SMA) delapan sekolah dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak lima sekolah.
"Pelaksanaan Kurikulum 2013 ini bertahap dan terbatas, untuk awal tahun ini baru sejumlah sekolah tersebut," katanya.
Ia mengatakan, untuk implementasinya guru-guru melakukannya di kelas yang berbeda-beda. Penerapan untuk SD di kelas 1 dan 4, SMP kelas 7, dan SMA atau SMK kelas 10.
"Buku panduan untuk siswa dalam proses didistribusikan. Untuk SMA dan SMK, sudah sejak 8 dan 9 Juli, SMP mulai hari ini (Senin 15/7)) dan SD sebagian hari ini," katanya.
Arif mengatakan, kurikulum ini lebih pada berisikan sisi proses cara pembelajaran yang diubah dengan mengajak anak-anak untuk bisa kreatif, observasi, dan bertanya.
"Selain ada pendidikan sikap dan perilaku di tingkap SD. Dilakukan terbatas, yaitu kelas 1 dan 4. Ini bertahap, diharapkan tiga sampai empat tahun mendatang, semua sekolah sudah menjalankan kurikulum baru ini," katanya.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Wilayah Sleman Sudiyo mengatakan, pihaknya tidak mempersoalkan dengan diterapkannya kurikulum baru 2013 ini.
"Aplikasi di lapangan sudah dimulai. Guru-guru juga sudah mendapatkan pelatihan selama enam hari," katanya.
Ia berharap buku pegangan untuk anak-anak bisa cepat diterima agar proses belajar mengajar tidak terlalu membutuhkan waktu lama dalam penyesuaiannya.
(V001/H008)