Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka jatuh pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) dipicu naiknya dolar AS dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Mercantile Exchange ditutup turun 47,5 dolar AS atau 2,27 persen menjadi 2.042,2 dolar AS per ounce.
Dipicu oleh ekspektasi penurunan suku bunga, emas pernah melampaui puncak sebelumnya pada Agustus 2020 dan mencapai rekor tertinggi baru dalam sejarah di 2.144,6 dolar AS namun kemudian turun dengan cepat.
Namun, karena Federal Reserve berhati-hati terkait pelonggaran kebijakan yang prematur, analis pasar tetap optimis terhadap pasar emas.
Investor menantikan laporan pekerjaan yang akan dirilis pada Jumat (8/12).
Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Senin (4/12) bahwa pesanan barang-barang manufaktur AS turun 3,6 persen pada Oktober disebabkan oleh penurunan sektor transportasi.
Para ekonom sebelumnya memperkirakan penurunan sebesar 3,5 persen. Penurunan tersebut merupakan yang kedua kalinya dalam delapan bulan terakhir.
Logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman Maret ditutup turun 95 sen atau 3,67 persen ke 24,907 dolar AS per ounce. Sedangkan platinum untuk pengiriman Januari ditutup turun 11 dolar AS atau 1,18 persen ke 925,1 dolar AS per ounce.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Emas jatuh tertekan penguatan dolar AS
Baca juga: Emas jatuh 12,50 dolar karena data inflasi lebih baik dari perkiraan
Harga emas jatuh dipicu naiknya dolar dan imbal hasil obligasi AS
5 Desember 2023 08:55 WIB
Ilustrasi - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menetap lebih tinggi pada akhir perdagangan. ANTARA/REUTERS/aa.
Penerjemah: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023
Tags: