Menurut Sandra, tingginya kasus bencana tanah longsor dalam dua hari ini dipicu hujan deras yang turun dari pagi hingga malam, sehingga menyebabkan tanah menjadi labil.
Dari hasil pendataan bencana tanah longsor terjadi Kecamatan Sukabumi, Parungkuda, Ciambar, Cikidang, Cicurug, Warungkiara, Cidahu, Parakansalak dan Cibadak.
Akibat dampak bencana tersebut selain merusak rumah, jembatan penghubung antar-kecamatan seperti di Kecamatan Parungkuda dan Ciambar terancam roboh.
Baca juga: Longsor di Sukabumi timbun dua warga
"Bencana serupa tidak menutup kemungkinan terjadi kembali di lokasi lain karena potensi terjadinya hujan deras akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)," tambahnya.
Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada warga untuk selalu waspada dan berhati-hati serta mengungsi ke tempat yang lebih aman jika merasakan tanda-tanda akan terjadi bencana.
Sementara, untuk warga yang terdampak bencana tanah longsor sudah mendapatkan penanganan serta bantuan darurat pun sudah mulai disalurkan.
Baca juga: BPBD Cianjur tuntaskan penanganan longsor di Wangunjaya