Medan (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menyatakan, penyaluran kredit perbankan dan piutang pembiayaan non-bank di Sumut naik pada September 2023.
"Pertumbuhan kredit perbankan di Sumut 0,05 persen pada September 2023 secara bulan ke bulan. Kemudian dari pembiayaan non-bank, pertumbuhan pada September 2023 sebesar 22,98 persen secara tahun ke tahun," ujar Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Regional 5 Sumbagut Wan Nuzul Fachri, di Medan, Sumatera Utara, Senin.
Meski demikian, secara tahun ke tahun atau "year on year" kredit perbankan berkontraksi -0,89 persen pada September 2023.
Kemudian, OJK Regional 5 Sumbagut menyebut risiko kredit perbankan di Sumut masih dalam level aman dengan rasio NPL atau kredit bermasalah sebesar 2,03 persen.
Nilai itu lebih baik dari bulan Agustus 2023, yakni 2,04 persen. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) selama tahun 2023 tumbuh 1,31 persen "year on year".
"Kemudian, di sektor pembiayaan nonbank, nilai piutang pembiayaan yang meningkat pada September 2023 didukung dengan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) yang masih berada di kisaran 2,08 persen," kata Wan.
Lalu untuk akses keuangan UMKM, OJK Regional 5 menyatakan bahwa penyaluran kredit kepada mereka juga bertumbuh 12,77 persen "year on year".
Adapun andil kredit UMKM Sumut terhadap total kredit disebut Wan telah melewati target 30 persen dari pemerintah. Pada September 2023, andil kredit UMKM tersebut mencapai 30,40 persen, lebih tinggi daripada September 2022 yakni 26,71 persen.
OJK Regional 5 Sumbagut juga mengumumkan kinerja layanan pinjam meminjam uang via teknologi informasi atau "fintech peer to peer lending" yang bertumbuh "outstanding" sebanyak 28,39 persen pada September 2023 dibandingkan September 2022.
Peningkatan itu disertai dengan tingkat risiko pembiayaan secara keseluruhan (TWP90) yang bertengger di level aman sebesar 2,03 persen, di bawah NPL perbankan dan NPF perusahaan pembiayaan.
Di samping itu, jumlah rekening investor pasar modal di Sumut naik 20,30 persen pada September 2023 secara tahun ke tahun menjadi 538.635 rekening.
"Dari segi instrumen investasi, reksadana merupakan instrumen investasi dengan jumlah investor terbanyak, yaitu 505.995 dengan pertumbuhan sebesar 21,74 persen 'yoy'. Pencapaian kinerja sektor jasa keuangan tersebut menjadi bukti komitmen OJK dalam memastikan sektor jasa keuangan dapat beroperasi secara aman dan memberikan keuntungan maksimal bagi masyarakat," ujar Wan.
Wan Nuzul Fachri pun menegaskan bahwa OJK Regional 5 selalu berusaha membangun ekonomi dan menjaga stabilitas sektor jasa keuangan di Sumut selama 12 tahun sejak OJK berdiri pada 22 November 2011.
Tidak cuma itu, OJK Regional 5 Sumbagut konkret dalam melindungi konsumen, salah satunya dengan membuat Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK) yang diluncurkan pada Januari 2021.
Selama Januari hingga Oktober 2023, OJK telah menerima sebanyak 8.226 permintaan layanan yang berasal dari masyarakat di wilayah Sumut yang terdiri dari 6.464 pertanyaan, 840 permohonan informasi dan 922 pengaduan.
"Selama 12 tahun, OJK turut berperan dalam memperkuat fondasi ekonomi dan menjaga stabilitas sistem keuangan secara nasional maupun regional, khususnya di Sumatera Utara. Dengan berbagai upaya, OJK mendorong pertumbuhan sektor jasa keuangan, memberikan perlindungan konsumen, serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara merata di seluruh wilayah kabupaten dan kota," ujar Wan.
Baca juga: OJK: Baru 67 persen rumah tangga di Sumut memiliki rumah layak
Baca juga: OJK Regional 5 catat sekitar 30 gadai swasta di Sumut tak berizin
OJK Sumbagut: Kredit bank-pembiayaan nonbank Sumut naik September 2023
4 Desember 2023 20:40 WIB
Kantor OJK Regional 5 Sumbagut. ANTARA/HO-OJK Regional 5 Sumbagut.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: