Bantul (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhammad Nuh mengatakan, desain Kurikulum 2013 sudah dirancang dari awal bahwa akan diterapkan secara bertahap dan terbatas.

"Artinya apa, Kurikulum ini belum diterapkan di semua kabupaten/kota dan belum diterapkan di semua sekolah dan rombongan belajar (rombel)," kata Menteri saat peluncuran Kurikulum 2013 di SMAN 1 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin.

Oleh karena itu, kata Menteri dari ratusan ribu sekolah yang ada, saat ini baru sekitar 6.400-an sekolah yang mulai menerapkan Kurikulum 2013, kemudian sisanya akan menerapkan secara bertahap.

"Ya belum semua, tapi semua nanti kita lakukan secara bertahap, tentu targetnya pada 2015--2016 atau selama tiga tahun kita harapkan seluruh sekolah sudah menerapkan Kurikulum 2013," katanya.

Mendikbud mengatakan, Kurikulum 2013 nantinya juga harus diterapkan di seluruh sekolah di Tanah Air tanpa terkecuali termasuk sekolah di daerah terpencil sekalipun.

"Kita tidak boleh melakukan diskriminasi ini sekolah A, ini sekolah B, daerah A daerah B, tidak seperti itu. Jadi semuanya sama," katanya.

Ditanya mengenai persiapan dalam menerapkan Kurikulum 2013, Menteri mengatakan ada lima variabel yang digunakan untuk menilai, yakni meliputi guru, buku ajar, murid, orang tua siswa dan manajemen sekolah.

"Seluruhnya telah dipersiapan dengan baik, seperti guru dan manajemen sekolah misalnya, selain telah mendapatkan pelatihan mereka juga telah mendapatkan pendampingan," katanya.

Bahkan lanjut Mendikbud, sejumlah komunitas pendidikan serta sejumlah pengajar atau profesor dari universitas-universitas pendidikan yang ada di Indonesia telah mendukung dan memberikan pendampingan.