Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Republik Indonesia mengapresiasi perusahaan teknologi asal China, Huawei, atas keberhasilannya menyerap 2.000 tenaga kerja di Indonesia.

Apresiasi juga diberikan karena penciptaan lapangan kerja baru yang jauh lebih besar melalui usaha rintisan (start-up) serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang telah mereka dukung.

Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah menjadi salah satu pejabat tinggi yang hadir dalam acara Huawei Indonesia Supplier Convention 2023 pekan lalu.

Dalam sambutannya, Ida mengapresiasi kontribusi Huawei yang telah menyerap 2.000 pekerja Indonesia dan mencetak 20.000 lapangan kerja baru melalui ratusan start-up dan UMKM yang mereka dukung. Program "100.000 talenta digital" yang dijalankan Huawei juga telah memberikan manfaat bagi 12.000 teknisi Indonesia.

Kementerian Ketenagakerjaan saat ini juga menjalin kerja sama dengan Huawei dalam tiga hal, yakni pelatihan dan sertifikasi vokasi, pelatihan bagi fasilitator Training for Trainer, serta pelatihan terkait penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Selain Ida, acara itu juga dihadiri oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, yang dalam sambutannya menyinggung potensi besar dari ekonomi digital Indonesia.

Nezar mengapresiasi perusahaan teknologi asal China itu atas kontribusinya dalam proses transformasi digital di Indonesia melalui kolaborasi dengan ratusan pemasok (supplier) yang hampir seluruhnya merupakan perusahaan lokal.

Acara Huawei Indonesia Supplier Convention 2023 merupakan ajang apresiasi bagi para mitra pemasok Huawei di Indonesia yang digelar belum lama ini.

CEO Huawei Indonesia Guo Hailong mengatakan bahwa Huawei memerlukan mitra pemasok dalam membangun konektivitas 5G dan jaringan serat optik (fiber optic) guna mendukung Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi global.