Emir Moeis di-"bezoek"
15 Juli 2013 11:50 WIB
Emir Moeis ditahan KPK Ketua Komisi XI DPR Emir Moeis bergegas keluar Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi dengan menggunakan baju tahanan usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Kamis (11/7). KPK resmi menahan politisi PDI Perjuangan tersebut setelah setahun ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan kasus suap proyek pembangunan PLTU Tarahan Lampung tahun anggaran 2004.(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Fungsionaris PDIP, Trimedya Panjaitan, dan Effendi Simbolon, mem-bezoek (menjenguk) rekan satu partainya, Izederick Emir Moeis, tersangka korupsi proyek PLTU Tarahan Lampung periode 2004 di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta.
"Mau bezoek saja, mewakili PDI-P, tidak ada pesan khusus dari partai, cuma mau lihat keadaannya saja," kata Panjaitan, di Gedung KPK Jakarta, Senin.
Anggota Komisi III DPR tersebut mengaku semula dia ingin menjenguk Luthfi saat ditahan pada Kamis (11/7) di Rumah Tahanan Jakarta Timur Cabang KPK, di Rumah Tahanan Polisi Militer Kodam Jaya, di kawasan Guntur.
"Tadinya saya mau membesuk saat ditahan, hanya saya ke Guntur tidak boleh masuk dan informasinya dari Pak Yanuar bezoek hari Senin, keluarga Pak Emir sudah duluan," ungkap Panjaitan.
Sedangkan Wakil Ketua Komisi VII DPR, Effendi Simbolon, menyatakan PDI-P menghormati KPK.
"Kami hormati KPK, lembaga yang punya otoritas, semakin cepat pengadilannya lebih baik," kata Effendi.
Ia juga mengaku gemetar datang ke KPK.
"Baru pertama kali saya ke sini, gemeteran padahal cuma mau jenguk saja," kata Simbolon.
(D017/M019)
"Mau bezoek saja, mewakili PDI-P, tidak ada pesan khusus dari partai, cuma mau lihat keadaannya saja," kata Panjaitan, di Gedung KPK Jakarta, Senin.
Anggota Komisi III DPR tersebut mengaku semula dia ingin menjenguk Luthfi saat ditahan pada Kamis (11/7) di Rumah Tahanan Jakarta Timur Cabang KPK, di Rumah Tahanan Polisi Militer Kodam Jaya, di kawasan Guntur.
"Tadinya saya mau membesuk saat ditahan, hanya saya ke Guntur tidak boleh masuk dan informasinya dari Pak Yanuar bezoek hari Senin, keluarga Pak Emir sudah duluan," ungkap Panjaitan.
Sedangkan Wakil Ketua Komisi VII DPR, Effendi Simbolon, menyatakan PDI-P menghormati KPK.
"Kami hormati KPK, lembaga yang punya otoritas, semakin cepat pengadilannya lebih baik," kata Effendi.
Ia juga mengaku gemetar datang ke KPK.
"Baru pertama kali saya ke sini, gemeteran padahal cuma mau jenguk saja," kata Simbolon.
(D017/M019)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: