Motorsport
Veda Ega Pratama puas dengan karier balapnya di tahun 2023
3 Desember 2023 19:49 WIB
Pembalap Indonesia Veda Ega Pratama saat membalap pada seri terakhir race kedua Asia Road Racing Championhsip 2023 kelas Asia Production 250 di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Minggu (3/12/2023). (ANTARA/Ho/Astra Honda Racing Team)
Buriram, Thailand (ANTARA) - Pembalap muda Indonesia, Veda Ega Pratama, mengaku puas dengan karier balapannya selama 2023 dengan mengikuti Asia Talent Cup dan Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 kelas Asia Production 250 (AP250).
Veda meraih hasil positif pada dua kompetisi balapan itu, dimana di Asia Talent Cup (ATC) 2023 ia menjadi juara dan di ARRC 2023 kelas AP250 mengakhiri kompetisi di peringkat tiga besar setelah kemenangan pada seri terakhir race satu di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Sabtu (2/12).
Di ATC, pembalap berusia 15 tahun itu menorehkan prestasi yang gemilang dimana ia meraih juara dengan meraih dua rekor, jumlah kemenangan terbanyak yaitu sembilan kemenangan dan poin terbanyak dengan 256 poin.
Baca juga: Veda Ega Pratama kunci gelar juara Asia Talent Cup 2023
“Di Asia Talent Cup saya senang sekali, tahun ini di Asia Talent Cup saya bisa mendapatkan sembilan kali nomor satu, dan beberapa ada di posisi lima, ada yang kedua, dan ada yang jatuh. Ya, alhamdulillah bisa juara umum,” kata Veda saat ditemui pewarta seusai race kedua seri terakhir ARRC AP250, Minggu.
Untuk ARRC AP250, pada seri terakhir race kedua, Veda terpaksa tidak dapat menyelesaikan balapan karena terjatuh pada tikungan keempat lap pertama setelah mendapatkan insiden dengan pembalap Thailand, Muklada Sarapuech. Namun, meski gagal mendulang poin, hal itu tidak menyurutkan rasa syukurnya atas hasil balapannya sepanjang musim ini.
“Di ARRC sangat senang, karena Astra Honda Racing Team bisa membantu saya untuk meraih hasil terbaik di ARRC di 250, mendapatkan beberapa kali podium dan nomor satu, ya saya sangat senang,” ucapnya.
Baca juga: Veda Ega lampaui dua kandidat juara dengan start terdepan di Buriram
Dalam kesempatan yang sama, pembalap kelahiran 23 November 2008 itu memberikan tanggapannya terkait insiden jatuh yang menimpanya di awal balap setelah bersenggolan dengan Muklada.
Ia menilai, saat kejadian terjatuhnya murni yang terjadi adalah racing incident dan bukan kesalahan pembalap tuan rumah yang terlihat sangat agresif membalap pada hari ini.
“Saya emang dengar ada suara motor mau masuk, saya cuman belok, tiba-tiba ada Muklada, saya kesenggol, jadi jatuh,” jelas Veda.
Baca juga: Dua pembalap Indonesia berebut gelar juara Asia AP250 di seri terakhir
Baca juga: Veda tak ingin ganggu persaingan Rheza dan Herjun rebut gelar ARRC
Veda meraih hasil positif pada dua kompetisi balapan itu, dimana di Asia Talent Cup (ATC) 2023 ia menjadi juara dan di ARRC 2023 kelas AP250 mengakhiri kompetisi di peringkat tiga besar setelah kemenangan pada seri terakhir race satu di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Sabtu (2/12).
Di ATC, pembalap berusia 15 tahun itu menorehkan prestasi yang gemilang dimana ia meraih juara dengan meraih dua rekor, jumlah kemenangan terbanyak yaitu sembilan kemenangan dan poin terbanyak dengan 256 poin.
Baca juga: Veda Ega Pratama kunci gelar juara Asia Talent Cup 2023
“Di Asia Talent Cup saya senang sekali, tahun ini di Asia Talent Cup saya bisa mendapatkan sembilan kali nomor satu, dan beberapa ada di posisi lima, ada yang kedua, dan ada yang jatuh. Ya, alhamdulillah bisa juara umum,” kata Veda saat ditemui pewarta seusai race kedua seri terakhir ARRC AP250, Minggu.
Untuk ARRC AP250, pada seri terakhir race kedua, Veda terpaksa tidak dapat menyelesaikan balapan karena terjatuh pada tikungan keempat lap pertama setelah mendapatkan insiden dengan pembalap Thailand, Muklada Sarapuech. Namun, meski gagal mendulang poin, hal itu tidak menyurutkan rasa syukurnya atas hasil balapannya sepanjang musim ini.
“Di ARRC sangat senang, karena Astra Honda Racing Team bisa membantu saya untuk meraih hasil terbaik di ARRC di 250, mendapatkan beberapa kali podium dan nomor satu, ya saya sangat senang,” ucapnya.
Baca juga: Veda Ega lampaui dua kandidat juara dengan start terdepan di Buriram
Dalam kesempatan yang sama, pembalap kelahiran 23 November 2008 itu memberikan tanggapannya terkait insiden jatuh yang menimpanya di awal balap setelah bersenggolan dengan Muklada.
Ia menilai, saat kejadian terjatuhnya murni yang terjadi adalah racing incident dan bukan kesalahan pembalap tuan rumah yang terlihat sangat agresif membalap pada hari ini.
“Saya emang dengar ada suara motor mau masuk, saya cuman belok, tiba-tiba ada Muklada, saya kesenggol, jadi jatuh,” jelas Veda.
Baca juga: Dua pembalap Indonesia berebut gelar juara Asia AP250 di seri terakhir
Baca juga: Veda tak ingin ganggu persaingan Rheza dan Herjun rebut gelar ARRC
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: