Jakarta (ANTARA) - Istri calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, mengatakan dunia kerja dan pendidikan Indonesia harus disiapkan agar ramah difabel dan memberikan kaum difabel kesempatan untuk menunjukkan kinerja terbaiknya.

"Di lingkungan kerja itu memang harus disiapkan, baik itu kerja atau sekolah, lingkungannya yang harus dipersiapkan untuk mereka bisa menerima teman-teman (difabel) dengan baik, bahwa mereka mempunyai hak yang sama untuk juga memberikan kinerja yang terbaik," kata Atikoh di Jakarta Timur, Minggu.

Hal itu disampaikan Atikoh saat menghadiri acara Hari Disabilitas Internasional, yang diperingati setiap 3 Desember, di Bumi Pospera, Cipinang, Jakarta Timur, Minggu.

Saat bertemu dengan kaum di difabel lokasi kegiatan, Atikoh mendapat banyak masukan dari para difabel yang telah bekerja antara lain soal disparitas upah dan jenjang karier. Serta ada pihak yang mempekerjakan difabel hanya untuk menggugurkan kewajibannya.

Oleh karena itu dirinya berkomitmen untuk menggandeng para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menjamin pemenuhan hak-hak kaum difabel apabila dirinya menjadi Ibu Negara Republik Indonesia.

"Selama ini saya memiliki komitmen untuk mendampingi mereka, ketika sebelum ada pencapresan juga seperti itu. Bagaimana kita bisa bergandengan tangan menyuarakan hak-hak mereka tentu ini memerlukan kerja sama dari berbagai kelompok, elemen masyarakat dan stakeholder agar hak-hak mereka benar-benar terpenuhi," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang menginginkan kaum disabilitas mempunyai kesetaraan dalam segala aspek, termasuk penyediaan inklusivitas infrastruktur seperti ruang publik.

Hal ini diutarakan Ganjar saat menemui para disabilitas Lombok di Graha Futsal, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu. Ganjar juga menyapa kawan-kawan disabilitas perwakilan 38 provinsi secara daring dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional 2023.

Pada kesempatan itu, Ganjar menerima beberapa masukan terkait kesetaraan hak aksesibilitas kaum disabilitas, khususnya di ruang-ruang publik. Mereka merasa bahwa selama ini kebutuhan akses disabilitas acapkali terpinggirkan.

"Tadi ada yang menyampaikan 'di sini udah pakai kursi roda, pak, tapi saya sulit untuk naik tangga, bapak tolong berikan akses'. 'Pak saya tunanetra, tolong pak saya berikan jalan ada tandanya dan kami tahu'," kata Ganjar.

Banyak ruang-ruang publik yang ada dinilai kurang ramah terhadap penyandang disabilitas.

Untuk itu, Ganjar berkomitmen mendorong penyediaan inklusivitas infrastruktur seperti ruang publik dan kantor-kantor pemerintahan yang ramah bagi penggunanya, termasuk disabilitas pada masa pemerintahannya mendatang.

Ganjar Pranowo ingin kaum disabilitas mempunyai kesetaraan dalam segala aspek, mulai dari pendidikan, akses ruang publik, hingga ekonomi sehingga penting dalam menyiapkan sumber daya manusia yang unggul.

Salah satu upaya untuk mendorong hal tersebut ialah melibatkan partisipasi masyarakat disabilitas dalam pembangunan infrastruktur akses publik.
Baca juga: Siti Atikoh ingatkan pembangunan jangan lupakan kaum difabel
Baca juga: Siti Atikoh sebut budaya buka suara selamatkan perempuan dari KDRT
Baca juga: Siti Atikoh pilih nasi ikan jadi "carbo loading" Borobudur Marathon