Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) terus mengejar empat narapidana (napi) teroris yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tanjung Gusta, Medan, sejak Kamis (11/7).

"Saat ini Polda Sumut masih terus melakukan pencarian ke seluruh wilayah Sumut dengan mengelar razia, dengan menurunkan tim gabungan dari petugas lapas dan TNI," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Negara RI (Mabes Polri), Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Jakarta, Minggu.

Adapun empat napi teroris yang kabur dari Lapas Tanjung Gusta dan belum diketahui keberadaanya, yakni Agus Sunyoto alias Sayafaudin alias Gaplek, Nibran alias Arab alias Wawan, Abdul Gani Siregar alias Gani dan Fadli Sadama.

Napi teroris yang sempat kabur dari Lapas Tanjung Gusta saat kejadian, namun berhasil diamankan adalah Anton Sujarwo alias Supriyadi, Abu Azam alias Zumirin alias Sobirin, Jaja Miharja alias Ashim alias Syafrizal, Pautan alias Robi dan Beben Khairul Banin alias Samson.

Sedangkan, napi teroris yang saat kerusuhan tetap berada di lapas tersebut, yakni Pamriyanto alias Suryo Putro, Marwan alias Nanong alias Wak Geng, Muhammad Choir alias Butong, Suriadi alias Adi alias Saad dan Gema Ramadhan.

"Dimohon kepada seluruh napi yang berasal dari Lapas Tanjung Gusta segera menyerahkan diri ke kepolisian terdekat untuk segera diantar kembali ke Lapas Tanjung Gusta, Medan," kata Boy.

Jumlah napi yang kabur saat kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta sebanyak 212 orang. Setelah dilakukan pendataan oleh Lapas Tanjung Gusta pada hari Jumat (12/7) pukul 19.00 WIB yang dipimpin kepala lapas bahwa jumlah napi sebanyak 2.599 orang dan pada saat apel berjumlah 2.384 orang.

Kejadian tahanan kabur dan kebakaran lapas karena keributan di Lapas Tanjung Gusta. Keributan terjadi karena air dan listrik mati pada Kamis (11/7) mulai jam 05.00 WIB dan jam 17.30 WIB. (*)