"Kereta Cepat Whoosh hadir dengan berbagai fasilitas yang ramah disabilitas sehingga menunjang para penyandang disabilitas untuk melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Bandung ataupun sebaliknya," ujar Eva di Jakarta, Minggu.
Baca juga: KCIC tambah perjalanan Kereta Cepat Whoosh jadi 48 jadwal per hari
Eva menyampaikan, dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember, sebanyak 100 anggota komunitas yang berasal dari berbagai daerah melakukan perjalanan pulang pergi dari Stasiun Tegalluar menuju Stasiun Halim.
Ia mengatakan, fasilitas ramah disabilitas telah dihadirkan di area stasiun dan di dalam kereta, termasuk lift yang bisa digunakan penumpang disabilitas untuk naik dan turun dari ruang tunggu hingga ke peron tanpa perlu menggunakan tangga.
Selain itu, tersedia pula gate khusus yang dapat mengakomodir lebar kursi roda saat akan melakukan boarding.
Bagi penumpang tunanetra, tersedia guiding block pada lantai dan tombol braile pada lift untuk memandu penumpang menuju berbagai lokasi di area stasiun.
Untuk meningkatkan kenyamanan, disediakan toilet aksesibel yang ramah bagi penumpang dengan kebutuhan khusus saat berada di stasiun maupun di dalam kereta.
Toilet tersebut cukup luas dan dapat memungkinkan bagi penumpang dengan kursi roda untuk memutar arah di dalam toilet.
Baca juga: Kereta cepat Whoosh dongkrak kunjungan destinasi wisata di Bandung
Kursi-kursi tersebut ditempatkan di ujung-ujung kereta untuk mempermudah pergerakan penumpang disabilitas.
Khusus untuk kursi bagi penumpang disabilitas di kereta 4 memiliki kelebihan yaitu, memiliki area penyimpanan kursi roda, dekat dengan tombol darurat, serta berada di depan toilet khusus disabilitas.
Baca juga: Harga tiket Kereta Cepat Whoosh menjadi Rp200 ribu mulai Desember
"Sepanjang beraktivitas di stasiun serta di kereta, sejumlah fasilitas sudah masuk kategori ramah disabilitas sehingga ini bisa menjadi pilihan para penyandang disabilitas untuk perjalanan dari Jakarta menuju Bandung atau sebaliknya," katanya.
Ia berharap, ke depan semua moda transportasi dan fasilitas publik semakin ramah untuk penyandang disabilitas, khususnya layanan proritas dengan pendampingan khusus yang sudah diterapkan di kereta cepat dapat diterapkan juga di semua moda transportasi, mengingat penyandang disabilitas membutuhkan waktu yang lebih untuk beraktivitas seperti naik turun saat menggunakan moda transportasi publik dibandingkan dengan penumpang lainnya.