Motorsport
Andi Gilang rebut kemenangan perdana ARRC usai drama investigasi
2 Desember 2023 22:05 WIB
Pembalap Indonesia Andi Farid Izdihar atau akrab disapa Andi Gilang berpose setelah memenangi balapan pertamanya di Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 kelas Asia Superbike 1000 (ASB 1000) pada race pertama seri terakhir di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Sabtu (2/12/2023). (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)
Buriram, Thailand (ANTARA) - Pembalap Indonesia Andi Farid Izdihar atau akrab disapa Andi Gilang mengaku sangat puas setelah untuk pertama kali menjuarai balapan Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 kelas Asia Superbike 1000 (ASB 1000) pada seri terakhir di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Sabtu, meskipun melalui drama investigasi pada akhir lap.
Memulai balapan dari pole, Andi harus bersaing ketat dengan Markus Reiterberger yang sudah dipastikan juara, sampai akhir balapan. Puncaknya, di tikungan terakhir akhir lap, keduanya terlibat insiden yang membuat Markus keluar dari sirkuit.
Meski keluar dari sirkuit, Markus tetap memacu gasnya sampai menjadi yang tercepat dengan selisih 0,088 dari Andi. Namun, setelah diinvestigasi, kemenangan Markus dibatalkan karena pembalap asal Jerman itu meraihnya kemenangan dari luar jalur balapan dan tergeser ke posisi kedua.
"Balapan hari ini saya sangat senang karena start dari pole. Di awal race sedikit kesusahan, sedikit tertinggal dari Markus, tapi habis itu saya mencoba mempertahankan pace lap saya akhirnya bisa mendekati Markus tadi," kata Andi Gilang selepas balapan.
"Saya mencoba memaksa di last lap di last corner sedikit berisiko tapi ya akhirnya saya bisa menempati podium pertama saya di kelas ini. Jadi besok masih ada race kedua, saya senang dengan hasil ini," tambahnya.
Baca juga: Herjun pangkas jarak dari Rheza dalam perebutan gelar AP 250 ARRC
Pembalap milik Honda Asia-Dream Racing with Showa itu mengaku saat proses investigasi, ia sudah merasa keluar sebagai pemenang. Pasalnya, ia tahu betul tentang aturan track limit yang membuat balapan berjalan adil dimana tidak ada yang mengambil keuntungan untuk memetik kemenangan di luar jalur balapan.
"Saya sudah merasa saya yang menang karena dia udah track limit di last corner dan itu aturannya track limit di last corner pasti drop posisi," ungkapnya.
Andi juga mengungkap bahwa Markus marah setelah batal diputuskan sebagai pemenang balap. Namun, mantan pembalap Astra Honda Racing Team (AHRC) itu sudah meminta maaf kepada sang lawan.
"Dia sempat marah sih, dia gak suka. Saya sebelum naik podium itu saya ngobrol. Dia marah tapi saya sudah minta maaf," ucap pembalap 26 tahun itu.
Setelah meraih kemenangan pertamanya di race pertama di Sirkuit Internasional Chang, Andi bertekad untuk mengulangi penampilan apiknya pada race kedua yang dilaksanakan pada Minggu (3/12).
"Yang pasti besok saya lebih fokus buat ritme bagus dari awal, kalau ada kesempatan membuat gap saya akan coba tapi itu tidak gampang. Tergantung bagaimana besok," katanya.
Kemenangan ini membawa Andi mengumpulkan 158,5 poin dan masih berada di peringkat ketiga klasemen sementara ASB 1000. Sementara itu, Markus mempertajam poinnya di posisi pertama dengan 225,5 poin.
Baca juga: Herjun pantang menyerah kejar juara ARRC kelas AP 250
Baca juga: Hanya fokus balapan jadi kunci Veda rajai seri final ARRC di Buriram
Memulai balapan dari pole, Andi harus bersaing ketat dengan Markus Reiterberger yang sudah dipastikan juara, sampai akhir balapan. Puncaknya, di tikungan terakhir akhir lap, keduanya terlibat insiden yang membuat Markus keluar dari sirkuit.
Meski keluar dari sirkuit, Markus tetap memacu gasnya sampai menjadi yang tercepat dengan selisih 0,088 dari Andi. Namun, setelah diinvestigasi, kemenangan Markus dibatalkan karena pembalap asal Jerman itu meraihnya kemenangan dari luar jalur balapan dan tergeser ke posisi kedua.
"Balapan hari ini saya sangat senang karena start dari pole. Di awal race sedikit kesusahan, sedikit tertinggal dari Markus, tapi habis itu saya mencoba mempertahankan pace lap saya akhirnya bisa mendekati Markus tadi," kata Andi Gilang selepas balapan.
"Saya mencoba memaksa di last lap di last corner sedikit berisiko tapi ya akhirnya saya bisa menempati podium pertama saya di kelas ini. Jadi besok masih ada race kedua, saya senang dengan hasil ini," tambahnya.
Baca juga: Herjun pangkas jarak dari Rheza dalam perebutan gelar AP 250 ARRC
Pembalap milik Honda Asia-Dream Racing with Showa itu mengaku saat proses investigasi, ia sudah merasa keluar sebagai pemenang. Pasalnya, ia tahu betul tentang aturan track limit yang membuat balapan berjalan adil dimana tidak ada yang mengambil keuntungan untuk memetik kemenangan di luar jalur balapan.
"Saya sudah merasa saya yang menang karena dia udah track limit di last corner dan itu aturannya track limit di last corner pasti drop posisi," ungkapnya.
Andi juga mengungkap bahwa Markus marah setelah batal diputuskan sebagai pemenang balap. Namun, mantan pembalap Astra Honda Racing Team (AHRC) itu sudah meminta maaf kepada sang lawan.
"Dia sempat marah sih, dia gak suka. Saya sebelum naik podium itu saya ngobrol. Dia marah tapi saya sudah minta maaf," ucap pembalap 26 tahun itu.
Setelah meraih kemenangan pertamanya di race pertama di Sirkuit Internasional Chang, Andi bertekad untuk mengulangi penampilan apiknya pada race kedua yang dilaksanakan pada Minggu (3/12).
"Yang pasti besok saya lebih fokus buat ritme bagus dari awal, kalau ada kesempatan membuat gap saya akan coba tapi itu tidak gampang. Tergantung bagaimana besok," katanya.
Kemenangan ini membawa Andi mengumpulkan 158,5 poin dan masih berada di peringkat ketiga klasemen sementara ASB 1000. Sementara itu, Markus mempertajam poinnya di posisi pertama dengan 225,5 poin.
Baca juga: Herjun pantang menyerah kejar juara ARRC kelas AP 250
Baca juga: Hanya fokus balapan jadi kunci Veda rajai seri final ARRC di Buriram
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: