Motorsport
Rheza syukuri hasil race pertama di Buriram meski tunda gelar juara
2 Desember 2023 20:01 WIB
Pembalap Indonesia milik Astra Honda Racing Team (AHRT) Rheza Danica Ahrens di starting grid sebelum balapan pertama pada seri terakhir Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 kelas Asia Production 250 (AP 250) di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Sabtu (2/12/2023). (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)
Buriram, Thailand (ANTARA) - Pembalap Indonesia Rheza Danica Ahrens mensyukuri hasil race pertama pada seri terakhir Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 kelas Asia Production 250 (AP 250 di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Sabtu, meski dirinya mengakhiri balapan di posisi keenam dan terpaksa menunda gelar juara kelas AP 250 lebih cepat.
Finis pada posisi keenam, membuat Rheza hanya meraih 10 poin, sedangkan di sisi lain pesaing terberatnya yang merupakan rekan satu tim, Herjun Atna Firdaus finis lebih baik darinya yaitu posisi keempat.
Hal ini membuat jarak poinnya dengan Herjun terpangkas menjadi 20 poin dan mau tidak mau ia harus tampil maksimal pada race kedua, Minggu (3/12) untuk penentuan juara.
“Ya, alhamdulillah untuk hari ini bisa menyelesaikan balap di race pertama hari ini di posisi keenam. Poin yang penting buat saya juga di race pertama ini,” ucap Rheza setelah menyelesaikan balapan pertama di Sirkuit Internasional Chang, Sabtu.
Tampil sempurna pada seri pertama di sirkuit yang sama pada Maret silam, Rheza terlihat bermain aman karena tampak nyaman di posisi keenam dari awal balap pada balapan race pertama di seri terakhir hari ini.
Namun, ketika disinggung hal itu, pembalap 25 tahun itu mengelak. Ia menjelaskan, tampak nyaman di posisi keenam sejak awal lap bukan karena ia bermain aman, tetapi karena ia melakukan kesalahan sendiri.
Rheza lalu menebus kesalahannya dengan mendekati rombongan pembalap di depannya pada lap-lap terakhir, walaupun usahanya sampai bendera hitam putih berkibar tidak berakhir manis.
“Tadi di awal race sebenarnya start cukup bagus sampai di lap tiga ada sedikit mistake, terus sempat kesalip lumayan banyak pembalap. Terus setelah itu juga sempat kececer juga dari rombongan depan, cukup lama,” ucap Rheza.
“Tetapi lap by lap bisa gabung lagi di grup (terdepan di lap-lap terakhir). Ya, walaupun di last lap gak dapet momen yang pas untuk overtake dan harus di posisi 6,” tambahnya.
Rheza pun lalu mencatat apa kekurangan pada race pertama untuk tampil lebih baik menghadapi race kedua besok pukul 14.15 waktu setempat (tidak ada perbedaan waktu dengan WIB).
“Ada banyak hal yang perlu diperbaiki buat besok di race kedua. Ada beberapa settingan yang merasa kurang nyaman tadi. Kalo tadi yang aku rasain ada beberapa dari suspensi masih ada yang perlu diperbaiki,” jelas Rheza.
Bak persaingan di MotoGP musim ini antara Francesco Bagnaia dan Jorge Martin yang sengit sampai akhir seri, Rheza mengaku persaingannya dengan Herjun sampai balapan terakhir tidak sama dengan persaingan dua pembalap asal Italia dan Spanyol tersebut.
Namun, menatap laga pamungkas menuju gelar juara keduanya di kelas AP 250, ia mengambil banyak pelajaran dari MotoGP yang selalu menyajikan kompetisi ketat sampai akhir musimnya.
“Ya kalau aku sih juga belajar dari MotoGP juga kan, secara kondisi di dalam trek di luar trek juga mereka fighting championship. Ya mungkin juga belajar dari situ juga. Maintain kondisi, mental juga, belajar dari mereka yang sangat pengalaman kompetisi sangat bagus MotoGP kan,” katanya.
Baca juga: Herjun pangkas jarak dari Rheza dalam perebutan gelar AP 250 ARRC
Finis pada posisi keenam, membuat Rheza hanya meraih 10 poin, sedangkan di sisi lain pesaing terberatnya yang merupakan rekan satu tim, Herjun Atna Firdaus finis lebih baik darinya yaitu posisi keempat.
Hal ini membuat jarak poinnya dengan Herjun terpangkas menjadi 20 poin dan mau tidak mau ia harus tampil maksimal pada race kedua, Minggu (3/12) untuk penentuan juara.
“Ya, alhamdulillah untuk hari ini bisa menyelesaikan balap di race pertama hari ini di posisi keenam. Poin yang penting buat saya juga di race pertama ini,” ucap Rheza setelah menyelesaikan balapan pertama di Sirkuit Internasional Chang, Sabtu.
Tampil sempurna pada seri pertama di sirkuit yang sama pada Maret silam, Rheza terlihat bermain aman karena tampak nyaman di posisi keenam dari awal balap pada balapan race pertama di seri terakhir hari ini.
Namun, ketika disinggung hal itu, pembalap 25 tahun itu mengelak. Ia menjelaskan, tampak nyaman di posisi keenam sejak awal lap bukan karena ia bermain aman, tetapi karena ia melakukan kesalahan sendiri.
Rheza lalu menebus kesalahannya dengan mendekati rombongan pembalap di depannya pada lap-lap terakhir, walaupun usahanya sampai bendera hitam putih berkibar tidak berakhir manis.
“Tadi di awal race sebenarnya start cukup bagus sampai di lap tiga ada sedikit mistake, terus sempat kesalip lumayan banyak pembalap. Terus setelah itu juga sempat kececer juga dari rombongan depan, cukup lama,” ucap Rheza.
“Tetapi lap by lap bisa gabung lagi di grup (terdepan di lap-lap terakhir). Ya, walaupun di last lap gak dapet momen yang pas untuk overtake dan harus di posisi 6,” tambahnya.
Rheza pun lalu mencatat apa kekurangan pada race pertama untuk tampil lebih baik menghadapi race kedua besok pukul 14.15 waktu setempat (tidak ada perbedaan waktu dengan WIB).
“Ada banyak hal yang perlu diperbaiki buat besok di race kedua. Ada beberapa settingan yang merasa kurang nyaman tadi. Kalo tadi yang aku rasain ada beberapa dari suspensi masih ada yang perlu diperbaiki,” jelas Rheza.
Bak persaingan di MotoGP musim ini antara Francesco Bagnaia dan Jorge Martin yang sengit sampai akhir seri, Rheza mengaku persaingannya dengan Herjun sampai balapan terakhir tidak sama dengan persaingan dua pembalap asal Italia dan Spanyol tersebut.
Namun, menatap laga pamungkas menuju gelar juara keduanya di kelas AP 250, ia mengambil banyak pelajaran dari MotoGP yang selalu menyajikan kompetisi ketat sampai akhir musimnya.
“Ya kalau aku sih juga belajar dari MotoGP juga kan, secara kondisi di dalam trek di luar trek juga mereka fighting championship. Ya mungkin juga belajar dari situ juga. Maintain kondisi, mental juga, belajar dari mereka yang sangat pengalaman kompetisi sangat bagus MotoGP kan,” katanya.
Baca juga: Herjun pangkas jarak dari Rheza dalam perebutan gelar AP 250 ARRC
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: