Pamplona, Spanyol (ANTARA News) - Tiga orang pria telah diseruduk banteng berbobot setengah ton dalam lomba lari banteng Fersival San Fermin, di kota Pamplona, bagian utara Spanyol, Jumat.
Sejauh sekarang, peristiwa itu atraksi banteng paling berdarah tahun ini.

Peserta lomba yang diseruduk itu, seorang warga Amerika Serikat berusia 20 tahun dan dua orang Spanyol berusia 31 dan 42 tahun segera dibawa ke rumah sakit, kata petugas kesehatan setempat.

Terdapat tiga orang lain termasuk seorang warga Amerika Serikat berusia 48 tahun juga dikirim ke rumah sakit karena menderita luka-luka dalam lomba lari enam banteng yang merupakan atraksi terkenal dalam perayaan itu.



Secara mudah, banteng dilepas setelah sekerumunan besar orang berlari di lorong yang disiapkan di Pamplona untuk festival itu. Banteng-banteng itu lalu juga berlari masuk ke dalam kerumunan orang yang juga makin kencang berlari. Di sinilah kemudian "seni" lomba lari itu, karena banteng bisa marah dan menyeruduk atau menanduk ke sana-sini sesuka hatinya.

Lomba lari banteng itu berubah menjadi ancaman berbahaya ketika seekor banteng berbobot setengah ton yang menjadi bagian dari enam banteng dengan enam tanduk yang tajam serta enam penunggangnya, menderap lari terpisah dan mengejar para pelari.

Banteng itu mengejar seorang warga Spanyol berusia 31 tahun menendangnya jatuh ke tanah, bergelut setengah menit dan menyebabkan celana si penantang maut itu robek.

Pria asal Morella di Spanyol timur, dengan pasrah berpegang erat pada salah satu tanduk banteng, sementara dua pelari lain mencoba melepaskannya dengan menarik ekor sang hewan.

Mereka kemudian menarik si pria Spanyol dengan kaki untuk menyelamatkannya. Banteng itu menyeruduk tiga kali dengan meninggalkan luka-luka pada tubuh korban.

Banteng yang tertinggal sendirian menjadi lebih berbahaya karena kebingungan dan marah.

Hewan itu kemudian menjatuhkan pelari lain di dekat pintu masuk arena, melemparkannya ke pagar pembatas jalur.

"Banyak orang yang terjatuh di jalur, sangat berbahaya," kata Alan Carpenter (38) bankir asal Chicago yang untuk ketiga kalinya mengikuti lomba lari ini.

Ratusan pelari -- kebanyakan berpakaian putih dengan ikat leher merah, mengikuti lomba lari berjarak 848,6 meter di kota berangin dan jalan batu menuju arena banteng.

Sebagian pemberani hanya berlari dengan jarak sepanjang lengan di depan banteng dengan lengkungan tanduknya yang berbahaya sementara yang lain mengejar dari belakang dalam ajang lari yang padat dan disaksikan oleh ribuan warga Spanyol melalui siaran langsung televisi Spanyol.

Sebanyak enam banteng dari rumah pertanian El Pilar di Provinsi Salamanca menyelesaikan lari dengan waktu empat menit 57 detik -- yang paling lambat untuk tahun ini.

Hewan-hewan itu yang berbobot antara 510 hingga 575 kilogram, akan dibunuh oleh matador dalam acara adu banteng-manusia tengah hari.

Sebanyak 16 pos pertolongan kecelakaan didirikan pada sepanjang jalur lari -- kira-kira setiap 53 meter, masing-masing dilengkapi ambulans untuk mengangkut korban luka parah ke rumah sakit, apabila diperlukan.

Seluruhnya tercatat 21 orang yang dikirim ke rumah sakit dalam lomba lari enam banteng tahun ini. Puluhan orang lain dirawat di tempat karena tergores dan memar.

Lomba lari banteng pada dini hari merupakan atraksi penting dalam perayaan San Fermin yang diabadikan melalui karya Ernest Hemingway dalam novel The Sun Also Rises pada 1926 dan kini menarik ratusan ribu wisatawan.

Sebanyak 15 orang telah terbunuh dalam lomba lari banteng sejak dimulai pada 1911.

Kematian paling akhir terjadi empat tahun lalu ketika banteng menyeruduk pria Spanyol berusia 27 tahun mengenai leher, jantung dan paru-parunya.

(M007/H-RN)