Sudah 67 wartawan tewas di Jalur Gaza
2 Desember 2023 12:32 WIB
Wartawan yang tergabung dalam Koalisi Jurnalis Sulsel membawa poster dan lilin saat melakukan aksi solidaritas untuk jurnalis di Gaza di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (27/11/2023). ANTARA FOTO/Arnas Padda/nz.
Ramallah, Palestina (ANTARA) - Sindikat Jurnalis Palestina pada Sabtu mengumumkan bahwa sudah 67 jurnalis dan pekerja media di Gaza meninggal dunia selagi menjalankan tugasnya sejak agresi Israel di kantong Palestina itu pada 7 Oktober.
Siaran pers komite kebebasan pada Sindikat Jurnalis Palestina mengungkapkan tiga rekan mereka baru-baru ini tewas akibat serangan Israel.
Ketiganya adalah Adham Hassoneh yang merupakan profesor media pada Universitas Gaza, dan dua kamerawan Abdullah Darwish dan Montaser Al-Sawaf.
Kematian ketiga orang ini menambah jumlah wartawan yang tewas di Jalur Gaza menjadi 67 orang.
Ketua Komite Kebebasan Mohammed al-Laham mengungkapkan kesulitan dalam melakukan tugas memantau dan mendokumentasi peristiwa terus menjadi rintangan besar dalam membuktikan data, akibat semakin gencarnya pasukan Israel melakukan penyerangan.
Baca juga: Inggris akan terus tekan Israel agar patuhi hukum internasional
Komite itu mengaku kehilangan kontak dengan dua rekannya sejak hari pertama agresi, sehingga sampai kini tak bisa mengetahui nasib kedua orang itu.
Keduanya adalah Nidal al-Wahidi dan Haytham Abed al-Wahad.
Laham menambahkan bahwa komitenya juga masih belum dapat memastikan apakah wartawati Ala’a al-Hasanat masih hidup.
Meski sejumlah sumber mengabarkan Hasanat masih hidup, komite itu belum dapat memastikan kabar tersebut, kata Laham.
Baca juga: Jeda kemanusiaan berakhir, truk-truk bantuan berhenti masuk Gaza
Sumber: WAFA
Siaran pers komite kebebasan pada Sindikat Jurnalis Palestina mengungkapkan tiga rekan mereka baru-baru ini tewas akibat serangan Israel.
Ketiganya adalah Adham Hassoneh yang merupakan profesor media pada Universitas Gaza, dan dua kamerawan Abdullah Darwish dan Montaser Al-Sawaf.
Kematian ketiga orang ini menambah jumlah wartawan yang tewas di Jalur Gaza menjadi 67 orang.
Ketua Komite Kebebasan Mohammed al-Laham mengungkapkan kesulitan dalam melakukan tugas memantau dan mendokumentasi peristiwa terus menjadi rintangan besar dalam membuktikan data, akibat semakin gencarnya pasukan Israel melakukan penyerangan.
Baca juga: Inggris akan terus tekan Israel agar patuhi hukum internasional
Komite itu mengaku kehilangan kontak dengan dua rekannya sejak hari pertama agresi, sehingga sampai kini tak bisa mengetahui nasib kedua orang itu.
Keduanya adalah Nidal al-Wahidi dan Haytham Abed al-Wahad.
Laham menambahkan bahwa komitenya juga masih belum dapat memastikan apakah wartawati Ala’a al-Hasanat masih hidup.
Meski sejumlah sumber mengabarkan Hasanat masih hidup, komite itu belum dapat memastikan kabar tersebut, kata Laham.
Baca juga: Jeda kemanusiaan berakhir, truk-truk bantuan berhenti masuk Gaza
Sumber: WAFA
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023
Tags: