Polisi: tidak ada narapidana tewas tertembak
12 Juli 2013 17:45 WIB
Narapidana berada di ruang kantor yang rusak pasca kerusuhan di Lapas Klas I Tanjung Gusta, Medan, Sumut, Jumat (12/7). Kerusuhan yang dipicu pemadaman listrik dan matinya aliran air PDAM tersebut mengakibatkan lima tewas dan ratusan narapidana lainnya kabur dari penjara. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Medan (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Sumatera Utara menegaskan tidak ada narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta, Medan, yang tewas tertembak ketika mereka melarikan diri.
"Narapidana yang tewas terbakar ada, ditembak tidak ada," kata Kepala Biro Operasi Polda Sumut Kombes Pol Iwan Hari Sugiarto yang dikonfirmasi di Medan, Jumat sore.
Iwa Hari menegaskan hal itu terkait adanya pernyataan salah seorang narapidana yang menyebutkan adanya tahanan yang tertembak ketika melarikan diri.
Namun, salah seorang perwakilan narapidana Lapas Klas I Tanjung Gusta Medan yakni Marwan alias Wakgeng mengaku mendapatkan informasi jika temannya yang merupakan tahanan di Lapas Tanjung Gusta yang melarikan diri tertembak mati.
Meski belum mendapatkan konfirmasi atas informasi tersebut, tetapi pihaknya sangat mengharapkan jenazah temannya tersebut dikembalikan ke pihak keluarga.
"Saya mendapat informasi ada teman saya yang ditembak mati. Tolong jasadnya dikembalikan," katanya usai berdialog dengan Menkumham Amir Syamsuddin di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Klas A Medan.
Selain itu, narapidana dalam kasus perampkan Bank CIMB Niaga dan dituduh terlibat aksi terorisme tersebut juga mengharapkan temannya yang lain diperlakukan dengan baik.
Meski melarikan diri dari Lapas tanjung Gusta ketika kebakaran melanda tempat tersebut, tetapi pihak kepolisian diharapkan dapat memperlakukan dengan manusiawi ketika tertangkap.
"Tolong jangan dianiaya karena akan menjadi pemicu nantinya," ujar dia.
Narapidana yang populer dipanggil Wakgeng tersebut mengaku ada lebih dari tiga orang temannya yang ditangkap. "Namun saya tidak bisa sebutkan," katanya.
Narapidana tesebut juga mengharapkan aparat keamanan untuk membawa kembali tahanan yang berhasil ditangkap ke Lapas Tanjung Gusta.
"Kalau (narapidana) yang lari, terserah dia," katanya.
"Narapidana yang tewas terbakar ada, ditembak tidak ada," kata Kepala Biro Operasi Polda Sumut Kombes Pol Iwan Hari Sugiarto yang dikonfirmasi di Medan, Jumat sore.
Iwa Hari menegaskan hal itu terkait adanya pernyataan salah seorang narapidana yang menyebutkan adanya tahanan yang tertembak ketika melarikan diri.
Namun, salah seorang perwakilan narapidana Lapas Klas I Tanjung Gusta Medan yakni Marwan alias Wakgeng mengaku mendapatkan informasi jika temannya yang merupakan tahanan di Lapas Tanjung Gusta yang melarikan diri tertembak mati.
Meski belum mendapatkan konfirmasi atas informasi tersebut, tetapi pihaknya sangat mengharapkan jenazah temannya tersebut dikembalikan ke pihak keluarga.
"Saya mendapat informasi ada teman saya yang ditembak mati. Tolong jasadnya dikembalikan," katanya usai berdialog dengan Menkumham Amir Syamsuddin di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Klas A Medan.
Selain itu, narapidana dalam kasus perampkan Bank CIMB Niaga dan dituduh terlibat aksi terorisme tersebut juga mengharapkan temannya yang lain diperlakukan dengan baik.
Meski melarikan diri dari Lapas tanjung Gusta ketika kebakaran melanda tempat tersebut, tetapi pihak kepolisian diharapkan dapat memperlakukan dengan manusiawi ketika tertangkap.
"Tolong jangan dianiaya karena akan menjadi pemicu nantinya," ujar dia.
Narapidana yang populer dipanggil Wakgeng tersebut mengaku ada lebih dari tiga orang temannya yang ditangkap. "Namun saya tidak bisa sebutkan," katanya.
Narapidana tesebut juga mengharapkan aparat keamanan untuk membawa kembali tahanan yang berhasil ditangkap ke Lapas Tanjung Gusta.
"Kalau (narapidana) yang lari, terserah dia," katanya.
Pewarta: Irwan
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: