Washington (ANTARA News) - Menteri Keuangan China, Lou Jiwei, mengatakan, ekonomi negaranya tidak akan mengalami hard landing (perlambatan ekonomi secara mendadak sehingga mengakibatkan guncangan) dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat adalah fenomena yang dibutuhkan dari restrukturisasi ekonomi.

"Meskipun laju pertumbuhan ekonomi China melambat, reformasi struktural telah membuahkan hasil," Lou mengatakan setelah sesi tentang reformasi dan pembangunan berkelanjutan pada hari kedua Dialog Strategis dan Ekonomi China-Amerika Serikat, di Washington, Kamis.

Dia mengatakan kinerja dan kualitas pertumbuhan China telah meningkat dan negara memiliki kepercayaan untuk menghadapi tantangan saat ini dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

"Kontribusi konsumsi terhadap pertumbuhan PDB telah meningkat, proporsi sektor jasa terhadap PDB juga telah naik, rasio surplus transaksi berjalan terhadap PDB telah menurun, situasi lapangan kerja baik, dan CPI (Indeks Harga Konsumen) tidak tinggi," kata Lou.

Dia menambahkan, China memperkirakan tingkat pertumbuhan PDB tahun ini tujuh persen. Pada kuartal pertama tingkat pertumbuhan sebesar 7,7 persen, dan suku bunga pada semester pertama tahun ini akan sedikit lebih rendah dari 7,7 persen.


Tidak ada keraguan China dapat mencapai target pertumbuhan, meskipun sasaran tujuh persen tidak boleh dianggap sebagai garis bawah.

Lou mengatakan ekonomi AS telah mempertahankan pemulihan 40 bulan berturut-turut, sehingga China memahami dan mendukung pertimbangan pengurangan stimulus AS.

China belum sepenuhnya meliberalisasi rekening modalnya, sehingga dampak terhadap China tidak akan menjadi serius, ia menambahkan.

China dan Amerika Serikat telah menggelar pembicaraan S&ED tahunan sejak 2009 ketika Presiden AS Barack Obama mulai menempati Gedung Putih, sebagai saluran utama komunikasi untuk meningkatkan saling percaya, meningkatkan kerja sama dan menangani perbedaan secara tepat.

(A026/A011)