Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan Paviliun Indonesia sebagai soft diplomasi untuk menyuarakan aksi strategi dan inovasi Indonesia kepada dunia internasional, sebagai wujud nyata bersama-sama dalam memimpin aksi iklim.
"Paviliun Indonesia memiliki peran penting dalam mendukung negosiasi yang substansial dalam konferensi para pihak UNFCCC (United Nations Framework on Climate Change Conference)," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya di Dubai, Kamis.
Baca juga: Indonesia kawal empat isu krusial dalam COP28
Kegiatan Paviliun Indonesia dibagi ke dalam beberapa sesi yaitu sesi telewicara yang menampilkan perkembangan terbaru atas upaya pengendalian perubahan iklim yang telah dan sedang dilakukan oleh para pihak.
Lalu ada joint sessions sebagai sesi diskusi bersama dengan mitra strategis dan negara sahabat Indonesia. Kemudian, ada sesi yang mengundang tokoh dunia dalam bidang pengendalian perubahan iklim untuk berbagi pengetahuan dan juga informasi.
Baca juga: Presiden Jokowi bertolak ke UAE hadiri konferensi iklim COP28
Tema Paviliun Indonesia menyesuaikan dengan tema COP28 yaitu it's time to unite, act, deliver. Rancangan Paviliun Indonesia adalah Indonesia climate action inspiring the world.
Indonesia menyelenggarakan 77 sesi secara total dari awal pembukaan sampai akhir dengan melibatkan 379 pembicara. Dari 379 pembicara tersebut ada 238 pembicara laki-laki dan 141 pembicara perempuan. Kemudian pembicara dari Indonesia ada sekitar 254 orang dan 125 orang pembicara dari negara lain.
Baca juga: Mengintip COP28 yang akan digelar di Dubai