Dubai (ANTARA) - Pemerintah menjadikan Paviliun Indonesia sebagai wadah untuk mempromosikan berbagai program pengendalian perubahan iklim dengan para pihak yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB 2023 atau COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan Paviliun Indonesia sebagai soft diplomasi untuk menyuarakan aksi strategi dan inovasi Indonesia kepada dunia internasional, sebagai wujud nyata bersama-sama dalam memimpin aksi iklim.

"Paviliun Indonesia memiliki peran penting dalam mendukung negosiasi yang substansial dalam konferensi para pihak UNFCCC (United Nations Framework on Climate Change Conference)," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya di Dubai, Kamis.

Berbagai pertemuan bilateral, diskusi, serta pentas budaya, ditampilkan di Paviliun Indonesia.

Baca juga: Indonesia kawal empat isu krusial dalam COP28
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memamerkan globe yang menampilkan berbagai aksi iklim Indonesia. Pengunjung dapat melihat berbagai capaian aksi iklim dari bola kaca menyala tersebut.

Kegiatan Paviliun Indonesia dibagi ke dalam beberapa sesi yaitu sesi telewicara yang menampilkan perkembangan terbaru atas upaya pengendalian perubahan iklim yang telah dan sedang dilakukan oleh para pihak.

Lalu ada joint sessions sebagai sesi diskusi bersama dengan mitra strategis dan negara sahabat Indonesia. Kemudian, ada sesi yang mengundang tokoh dunia dalam bidang pengendalian perubahan iklim untuk berbagi pengetahuan dan juga informasi.

Paviliun Indonesia juga bisa menjadi media untuk berbagai pertemuan bilateral. Selain itu ada juga pertunjukan budaya yang merupakan ajang promosi Indonesia kepada masyarakat serta ada pameran yang menampilkan aksi iklim Indonesia yang ditampilkan secara hibrid.

Baca juga: Presiden Jokowi bertolak ke UAE hadiri konferensi iklim COP28
Paviliun Indonesia memiliki dua lantai dengan rincian lantai bawah sebagai ruang diskusi yang bisa dihadiri oleh 60 orang dan lantai atas ada panggung mini.

Tema Paviliun Indonesia menyesuaikan dengan tema COP28 yaitu it's time to unite, act, deliver. Rancangan Paviliun Indonesia adalah Indonesia climate action inspiring the world.


Indonesia menyelenggarakan 77 sesi secara total dari awal pembukaan sampai akhir dengan melibatkan 379 pembicara. Dari 379 pembicara tersebut ada 238 pembicara laki-laki dan 141 pembicara perempuan. Kemudian pembicara dari Indonesia ada sekitar 254 orang dan 125 orang pembicara dari negara lain.
"Dengan cara diskusi seperti ini mereka akhirnya mengerti karena ada penjelasan dari pihak kita, apakah dari swasta, apakah dari masyarakat atau pemerintah, nanti pesertanya juga datang dan bertanya serta mendalami. Jadi, pentingnya Paviliun seperti itu," pungkas Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar.

Baca juga: Mengintip COP28 yang akan digelar di Dubai