OASA targetkan jadi pemain utama biomassa di dalam negeri
30 November 2023 16:11 WIB
(Ki-ka) Direktur PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) Tri Widjajanto Joedosastro, Direktur OASA Cendy Hadiputranto, Komisaris OASA Cinta Laura Kiehl, Direktur Utama OASA Bobby Gafur Umar, dan Komisaris Utama OASA Hariyadi BS Sukamdani, berfoto sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) OASA, di Jakarta, Kamis (30/11/2023). ANTARA/HO-OASA.
Jakarta (ANTARA) - PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) menargetkan menjadi salah satu pemain utama bisnis biomassa di dalam negeri setelah sejumlah proyek pengembangan sudah disepakati dibangun dan siap beroperasi paling lambat kuartal I 2024 serta beberapa dioperasikan 2025.
"Seluruh proyek energi terbarukan tersebut diharapkan dapat semakin menebalkan kocek perseroan, sekaligus membantu pemerintah dalam memacu pengembangan energi bersih, khususnya yang berbasis biomassa," kata Direktur Utama PT Maharaksa Biru Energi Tbk, Bobby Gafur Umar kepada media usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) OASA di Jakarta, Kamis.
Tahun depan, katanya, 2 pabrik berbasis biomassa dan pembangkit listrik tenaga biomassa milik perseroan di Pulau Bangka, Sumatera bagian selatan akan diresmikan. Yang satu di Air Duren, Kabupaten Bangka, saat ini telah hampir selesai dibangun.
“Sudah lebih dari 70 persen, kami harapkan paling lambat akhir Januari 2024 sudah bisa mulai produksi,” katanya.
Unit Pembangkit Listrik Tenaga Biomas (PLTBm) di Pulau Bangka yang berlokasi di kabupaten Bangka Selatan, juga sama, diharapkan mulai menghasilkan listrik pertengahan 2024.
Rencana selanjutnya yang menurut Bobby akan segera diwujudkan adalah pembangunan pabrik biomassa berbasis limbah pertanian di daerah Blora (Jawa Tengah) dan Banten. Keduanya berkapasitas 5.000 ton per tahun untuk tahap pertama.
“Daerah Blora memiliki potensi limbah kehutanan dan limbah pertanian untuk produksi bioenergi,” kata Bobby.
Menurut dia, pabrik di Blora diharapkan akan menghasilkan biomassa yang nantinya akan dipasok sebagai bahan co-firing untuk PLTU Rembang, pertengahan 2024. Pabrik ini dibangun dengan investasi Rp50 miliar.
Pada bagian lain dari penjelasannya, Bobby menyatakan per 30 September 2023, perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp30,31 miliar, melambung 3.688 persen dibanding perolehan pendapatan usaha tahun sebelumnya yang hanya Rp808,5 juta. Ini sekaligus menjadikan perseroan sukses membalikkan rugi menjadi laba yang meroket 102 persen.
Mengenai hasil RUPS, dia mengatakan secara bulat menyetujui pengangkatan Carmelita Hartoto sebagai komisaris dan Cendy Hadiputranto sebagai direktur perseroan yang baru.
Baca juga: OASA garap peluang usaha biomassa dan bio-CNG di Blora
Baca juga: PLN EPI tingkatkan penerapan program co-firing biomassa PLTU
Baca juga: PTPN V-Semen Padang kerja sama manfaatkan biomassa tandan kosong sawit
"Seluruh proyek energi terbarukan tersebut diharapkan dapat semakin menebalkan kocek perseroan, sekaligus membantu pemerintah dalam memacu pengembangan energi bersih, khususnya yang berbasis biomassa," kata Direktur Utama PT Maharaksa Biru Energi Tbk, Bobby Gafur Umar kepada media usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) OASA di Jakarta, Kamis.
Tahun depan, katanya, 2 pabrik berbasis biomassa dan pembangkit listrik tenaga biomassa milik perseroan di Pulau Bangka, Sumatera bagian selatan akan diresmikan. Yang satu di Air Duren, Kabupaten Bangka, saat ini telah hampir selesai dibangun.
“Sudah lebih dari 70 persen, kami harapkan paling lambat akhir Januari 2024 sudah bisa mulai produksi,” katanya.
Unit Pembangkit Listrik Tenaga Biomas (PLTBm) di Pulau Bangka yang berlokasi di kabupaten Bangka Selatan, juga sama, diharapkan mulai menghasilkan listrik pertengahan 2024.
Rencana selanjutnya yang menurut Bobby akan segera diwujudkan adalah pembangunan pabrik biomassa berbasis limbah pertanian di daerah Blora (Jawa Tengah) dan Banten. Keduanya berkapasitas 5.000 ton per tahun untuk tahap pertama.
“Daerah Blora memiliki potensi limbah kehutanan dan limbah pertanian untuk produksi bioenergi,” kata Bobby.
Menurut dia, pabrik di Blora diharapkan akan menghasilkan biomassa yang nantinya akan dipasok sebagai bahan co-firing untuk PLTU Rembang, pertengahan 2024. Pabrik ini dibangun dengan investasi Rp50 miliar.
Pada bagian lain dari penjelasannya, Bobby menyatakan per 30 September 2023, perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp30,31 miliar, melambung 3.688 persen dibanding perolehan pendapatan usaha tahun sebelumnya yang hanya Rp808,5 juta. Ini sekaligus menjadikan perseroan sukses membalikkan rugi menjadi laba yang meroket 102 persen.
Mengenai hasil RUPS, dia mengatakan secara bulat menyetujui pengangkatan Carmelita Hartoto sebagai komisaris dan Cendy Hadiputranto sebagai direktur perseroan yang baru.
Baca juga: OASA garap peluang usaha biomassa dan bio-CNG di Blora
Baca juga: PLN EPI tingkatkan penerapan program co-firing biomassa PLTU
Baca juga: PTPN V-Semen Padang kerja sama manfaatkan biomassa tandan kosong sawit
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: