Jakarta (ANTARA News) - Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror masih melacak video pemimpin teroris Poso, Sulawesi Tengah, Santoso, yang diunggah ke media sosial YouTube.

"Masih diperiksa tim Densus 88 yang mempunyai kemampuan melacak pembuat video dan dibantu Badan Nasional Penangulangan Teroris (BNPT)," kata Kepala Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv) Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F. Sompie, di Jakarta, Kamis.

Saat ini masih dilakukan proses penyelidikan dan berusaha kerja keras untuk menemukan benar apa tidak dalam video tersebut Santoso, katanya.

Polri mengimbau masyarakat, agar tidak terpancing terkait video Santoso yang diunggah ke YouTube.

"Kami ingatkan seluruh masyarakat, khususnya anggota Polri, untuk meningkatkan kewaspadaan, antisipasi setiap pelaksanaan tugas agar antisipasi bisa dilakukan secara bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan Polri, masyarakat dan semua pihak," kata Ronny.

Pihaknya menanggapi serius ancaman yang diungkapkan dalam video berdurasi enam menit tiga detik itu dengan membentuk tim gabungan untuk menelusuri pelaku perekaman dan penyebar video tersebut.

Sebelumnya pemimpin teroris Poso, Santoso diduga muncul YouTube. Video tersebut diunggah oleh akun Al-Himmah pada Minggu (7/7) dengan judul "Risalah Kepada Umat Islam di Kota Poso".

Dalam video tersebut terlihat orang yang diduga Santoso sedang berorasi di hutan.

Santoso menyampaikan seruan untuk melawan Densus 88 Anti-Teror karena Densus telah melakukan serangan terhadap kelompoknya.

Dalam orasinya itu, dia didampingi dua pengawal bersenjata yang menggunakan penutup wajah. (*)