Phnom Penh (ANTARA) - Festival Air yang berlangsung selama tiga hari di Kamboja sukses menarik sekitar 4,9 juta pengunjung lokal dan wisatawan ke ibu kota Phnom Penh, menurut laporan Kepolisian Nasional Kamboja pada Rabu (29/11).

Dirayakan mulai Minggu (26/11) hingga Selasa (28/11), festival air ini merupakan salah satu festival terbesar di negara Asia Tenggara tersebut.

Pada momen itu, masyarakat dari seluruh penjuru negeri berbondong-bondong mendatangi tepi sungai ibu kota untuk menyaksikan ajang balap perahu (regatta) yang merupakan bagian utama dari festival tersebut.

Festival ini diperkirakan menarik 1,2 juta pengunjung pada Minggu, 1,7 juta pada Senin (27/11), dan 2 juta pada Selasa, sebut laporan itu.

"Secara umum, festival tersebut berjalan dengan lancar, dengan keamanan dan ketertiban umum yang baik," kata laporan itu
Para pendayung mengikuti balap perahu saat upacara penutupan Festival Air di Sungai Tonle Sap, Phnom Penh, Kamboja, 28 November 2023. (Xinhua/Sovannara)


Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mengatakan penduduk lokal dan wisatawan asing menikmati festival itu, yang menampilkan balap perahu pada siang hari serta parade kendaraan hias dan kembang api pada malam hari.

"Saya ingin mengapresiasi seluruh institusi dan otoritas terkait yang bersama-sama menyelenggarakan festival ini dengan lancar, dengan keamanan dan ketertiban umum yang sangat baik, menciptakan suasana gembira bagi para pengunjung festival," kata Hun Manet dalam sebuah teks yang dirilis di kanal Telegram resminya.

Total 337 perahu dengan 20.417 pendayung ambil bagian dalam lomba tersebut, dengan para peserta mendayung perahu mereka di bentangan Sungai Tonle Sap sepanjang 1,7 kilometer yang berlokasi di depan istana kerajaan, kata Bou Chumserey, wakil ketua komite kontrol teknis balap perahu.

Festival tahunan ini menandai berakhirnya musim hujan dan fenomena unik berbaliknya arus Sungai Tonle Sap yang menghubungkan Danau Tonle Sap dengan Sungai Mekong, kata pejabat tersebut.