Muenchen (ANTARA News) - "Masih terlalu dini. Kami perlu penyesuaian waktu," kata pelatih Bayern Muenchen, Pep Guardiola ketika merangkum apa yang menjadi visinya di klub elite Bundesliga itu.

Direktur olahraga Bayern Muenchen, Matthias Sammer mengatakan hubungan kerjanya bersama dengan Pep Guardiola sungguh "luar biasa". Ia merasa tertantang dengan gagasan-gagasan Guardiola, sebagaimana dikutip dari situs ESPN.

Sammer mengatakan Guardiola membawa sejumlah perubahan. Mantan pelatih Barcelona itu punya garis filosofi yang terang benderang, karena itu ia mampu membeberkan visinya dengan jelas.

"Saya berada di sana untuk memberi sejumlah pertimbangan setiap hari," katanya dalam situs klub itu. "Ia mengambil keputusan sesuai dengan keinginan para pemain."

"Saya bahkan dapat melihat rincian dari visinya. Para pemain kami berkualitas. Pep punya jati diri. Ia dapat menjelaskan gagasan-gagasannya dengan gamblang. Saya menghargai dan memandang hal itu sebagai hal yang positif."

"Tradisi dari tim ini, dan Bayern, sekarang terekspose oleh gagasan dan visi Pep. Jika kami tidak tertantang, maka bakal berdampak negatif."

Sammer mengatakan atmosfer di bawah Guardiola demikian harmonis. "Setiap orang di sini masing-masing bisa saling menaruh hormat."

Selama beberapa pekan memimpin Bayern, Guardiola terus memapaparkan gagasan dan visinya. Ia akan mengubah formasi dari 4-2-3-1 menjadi 4-1-4-1.

Mantan pelatih Bayern, Jupp Heynckes memimpin tim Bavarian itu dengan menggunakan dua gelandang, kerapkali memasang Bastian Schweinsteiger dan Javi Martinez, dengan Luiz Gustavo berdiri sebagai pemain pendukung.

Perubahan sistem itu berarti perubahan di lini gelandang. Luiz Gustavo, Javi Martinez dan Bastian Schweinsteiger bakal saling bersaing.

Pada Kamis pekan lalu, majalah sepak bola Kicker mengajukan pertanyaan, "Di mana posisi Schweinsteiger?" dan disarankan bahwa Martinez dapat dipsang sebagai kandidat yang berperan sebagai pemain bertahan.

Dengan begitu, Schweinsteiger "akan bertempur" berebut posisi seperti yang dilakukan Mario Gotze, Thomas Muller dan Toni Kroos bila memang ingin mengembangkan formasi lebih menyerang.