Jakarta (ANTARA News) - Desainer Rusia sudah siap menciptakan busana muslim wanita berdasarkan pedoman-pedoman fesyen kelas atas.

Ibukota Rusia, Moskow, telah menyelenggarakan Festival Fashion Islamic Style yang ke-4 di bulan Juni: acara dilaksanakan sebagai bagian dari Moscow Halal Expo. Beberapa desainer fesyen Rusia yang berspesialisasi dalam busana muslim memperagakan koleksi-koleksi terbarunya.

Banyak streotip mengenai busana muslim. Salah satunya adalah dari segi potongan dan skema warna yang cenderung sama. Tetapi peserta Islamic Style Festival mencoba untuk membuat koleksi mereka se-kasual mungkin, tanpa melanggar norma-norma muslim yang ada. Mereka telah menggunakan elemen-elemen yang popular di dalam fesyen di Eropa, seperti rok panjang, lacework (ornament busana), dan beberapa aksesoris lainnya.

Salah satu fitur yang sangat khas dari fashion item dalam peragaan busana tersebut adalah penggunaan yang rumit dari warna dan tekstur.

Terdapat kombinasi yang menarik dari pastel dan warna cerah, dan juga ornamen yang beraneka ragam. Busana dengan model ketat di daerah pinggul dan gaun panjang, dipadukan dengan desain berpotongan longgar, sering dengan ikat pinggang dan selendang yang dicocokkan dengan warna busana, dan juga celana panjang yang dipadukan dengan kemeja panjang dan blouse yang diselipkan ke dalam rok.

"Saya ingin mendemonstrasikan bahwa barang yang sama bisa digunakan untuk menciptakan kombinasi-kombinasi yang menarik, yang bisa ditukar dengan mudah, dan menciptakan egek yang sangat berbeda," kata seorang desainer peserta peragaan busana, Dilyara Sadrieva.

"Saya sangat tidak tertarik dalam membuat busana untuk dipakai sehari-hari. Saya ingin setiap wanita muslim atau setiap wanita yang ingin berbusana tanpa mengekspos bagian tubuhnya, bisa terlihat bagus dan cantik".


Ekpansi global

Ada sedikit keraguan tertinggal mengenai fesyen global akan melirik tradisi dan kultur Islam. Fesyen dunia terdepan telah lama mulai menyertakan elemen busana muslim dalam koleksi mereka, termasuk busana dengan leher panjang, pundak tertutup, rok dan gaun panjang, serta potongan lebar.

Di Rusia, ketertarikan dalam busana muslim telah berkembang beberapa tahun belakangan ini. Namun, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa gaya ini telah menjadi sepenuhnya berbeda.

"Berbicara mengenai tingkatan tertinggi di fesyen, kita sedang berbicara mengenai 2 atau 3 designer terdepan, tidak lebih," kata Rusudan Kobyakova, fashion designer dan pendiri dari laboratory 13.

"Saya berbicara mengenai professional terkenal yang menawarkan solusi unik dan menarik dari mereka sendiri," kata beliau kepada koresponden RBTH. Tetapi berbicara mengenai kategori masal, banyak desainer-desainer yang telah mengadopsi gaya tersebut," katanya.

Kobyakova percaya bahwa walaupun segmen particular dari pasar fesyen kekurangan pasokan, celah tersebut mulai tertutupi karena kebutuhan yang berkembang cepat akan busana dan gaya muslim secara keseluruhan.

Russia sudah menghormati sekolah desain dan desainer Rusia sering pergi ke luar negeri untuk mempelajari trik-trik perdagangan dalam bisnis fesyen.

Konsumer utama busana muslim modern di Rusia adalah wanita yang mengikuti norma-norma Islam, tetapi juga ingin tetap mengikuti trend internasional terbaru.

Kelompok yang lebih kecil, tetapi berkembang secara konstan adalah wanita dengan ajaran reliji lainnya yang lebih memilih gaya busana tertutup.

"Saya mendapatkan banyak pesanan dari wanita non-muslim yang lebih memilih busana dengan desain tertutup," kata Dilyara Sadriyeva.

Hal itu menunjukkan terlalu banyak bagian tubuh, tampilan permisif adalah sesuatu yang kebanyakan wanita dan juga pria sudah mulai bosan.

"Fesyen desainer modern sudah meninggalkan wanita dengan busana minim, dan mereka butuh berpakaian lagi," Dilayara berargumen.

"Di era 1980-an, di puncak dari era `anything goes style`, fesyen wanita terekspos secara ekstreme. Sekarang pendulum telah berayun terbalik, dan para wanita kembali berbusana kembali.

" Saya berbicara mengenai rok panjang, pinafore dress, dan interprestasi Eropa terhadap celana panjang bergaya ketimuran. Itu kenapa banyak elemen fashion design diambil dari fashion Muslim. Para designer yang bisa mengkombinasi busana muslim yang tertutup dengan trend Eropa akan menjadi pemenang".



Gaya muslim Rusia

Walau gaya busana Muslim mendapatk popularitas di Russia, ahli fesyen tidak percaya bahwa di jalan-jalan kota Rusia dalam waktu dekat akan dipenuhi wanita berbusana muslim seperti penduduk Qatar, Saudi Arabia atau negara-negara Arab lainnya.

"Kami bukan negara Arab, dan busana Arab tidak cocok untuk kita," kata Rusudan Kobyakova.

"Fashion Muslim Rusia akan selalu berbeda dengan fesyen Timur ataupun Muslim, tetapi akan lebih dekat dengan gaya Eropa. Busana Muslim timur sangat tertutup, berbeda secara kenasionalan dan ortodoks. Tidak ada tempat untuk memakai pakaian semacam itu untuk wanita di Rusia".

Sementara gaya kasual muslim Rusia meraih popularitas di pasar Eropa dan juga di negara Arab.

"Walaupun ini adalah gaya fesyen yang cukup baru di Rusia, kami bisa menawarkan tampilan khas sendiri," kata Dilyara Sadriyeva.

"Ide kami menarik cukup banyak menarik minat dari luar negeri. Kami telah mendapatkan penjualan kuat di pasar asing. Kami mendapat banyak pesanan dari Eropa dan juga negara-negara Arab. Kami bekerja dengan pelanggan tersebut melalui internet dan terjadi pertumbuhan minat yang konstan terhadap barang yang kami tawarkan".

(Maxim Laguyenko, adalah wartawan Russian Beyond The Headlines (RBTH) Asia)

(A017)