Pemerintah sebut jumlah nakes tumbuh positif
29 November 2023 22:42 WIB
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Rabu (29/11/2023). (ANTARA/HO-Humas Kementerian PANRB)
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menargetkan jumlah tenaga kesehatan (nakes) sebagai talenta yang menopang pelayanan dasar di masyarakat tumbuh positif.
Hal itu disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Rabu.
"Kami sudah proyeksikan pertumbuhan jumlah ASN ke depan, ada yang zero growth, negative growth, dan positive growth. Tenaga kesehatan ini yang akan terus tumbuh positif, karena mereka menjadi penopang jalannya pelayanan publik dasar, yakni kesehatan," kata Anas dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Untuk itu, Kementerian PANRB dan Kementerian Kesehatan menegaskan keberpihakan khusus terhadap rekrutmen tenaga kesehatan. Anas menilai rekrutmen nakes sama halnya seperti tenaga pendidikan yang tumbuh positif karena berperan signifikan ke masyarakat.
“Di Kementerian PANRB ini kami benar-benar memperhatikan kebutuhan talenta seperti apa di masyarakat dan sesuai perkembangan zaman. Termasuk formasi yang selama ini bisa digantikan oleh digital, maka kami tidak rekrut lagi. Tapi untuk pendidikan dan kesehatan yang tidak tergantikan, akan tumbuh positif,” ujar mantan Kepala LKPP ini.
Menurutnya, rekrutmen nakes pada tahun ini juga telah diberikan beberapa afirmasi, termasuk bagi mereka eks-THK 2 dan non-ASN diberikan formasi khusus, dan berdasarkan pemeringkatan terbaik.
“Tahun ini jumlah formasi tenaga kesehatan yang kami tetapkan dalam CASN yang sedang berlangsung itu 153.432 formasi PPPK nakes,” jelas Anas.
Sementara itu, Menkes Budi menyebut transformasi kesehatan yang sedang berlangsung membutuhkan tenaga kesehatan yang tidak sedikit jumlahnya. Sehingga afirmasi kepada rekrutmen nakes sejalan dengan yang dilakukan Kementerian PANRB.
“Di Kementerian Kesehatan kita masih kekurangan tenaga kesehatan di 514 kabupaten/kota, itu kemudian yang kami bahas dengan Pak Menteri Anas, bagaimana agar semua fasilitas kesehatan dapat terisi oleh dokter hingga perawat,” pungkas Budi.
Indonesia menjadi salah satu negara dimana tenaga kesehatannya, terutama perawat, banyak dibutuhkan negara lain, seperti Jepang, Arab Saudi, dan Jerman.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada Agustus 2023, terdapat sekitar 1,6 juta tenaga kesehatan, yang mencakup sembilan jenis tenaga kesehatan prioritas di Indonesia.
Perawat dan bidan merupakan dua tenaga kesehatan dengan jumlah terbanyak, yaitu mencapai 66 persen. Kurang lebih terdapat 657 ribu perawat dan 392 ribu bidan tersebar di Indonesia.
Baca juga: Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Menkes tantang nakes pelajari ilmu hormon
Baca juga: UU Kesehatan buka peluang berbagai jalur tenaga medis dan kesehatan
Baca juga: Menteri Anas-Nadiem tuntaskan rekrutmen 1 juta guru PPPK
Hal itu disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Rabu.
"Kami sudah proyeksikan pertumbuhan jumlah ASN ke depan, ada yang zero growth, negative growth, dan positive growth. Tenaga kesehatan ini yang akan terus tumbuh positif, karena mereka menjadi penopang jalannya pelayanan publik dasar, yakni kesehatan," kata Anas dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Untuk itu, Kementerian PANRB dan Kementerian Kesehatan menegaskan keberpihakan khusus terhadap rekrutmen tenaga kesehatan. Anas menilai rekrutmen nakes sama halnya seperti tenaga pendidikan yang tumbuh positif karena berperan signifikan ke masyarakat.
“Di Kementerian PANRB ini kami benar-benar memperhatikan kebutuhan talenta seperti apa di masyarakat dan sesuai perkembangan zaman. Termasuk formasi yang selama ini bisa digantikan oleh digital, maka kami tidak rekrut lagi. Tapi untuk pendidikan dan kesehatan yang tidak tergantikan, akan tumbuh positif,” ujar mantan Kepala LKPP ini.
Menurutnya, rekrutmen nakes pada tahun ini juga telah diberikan beberapa afirmasi, termasuk bagi mereka eks-THK 2 dan non-ASN diberikan formasi khusus, dan berdasarkan pemeringkatan terbaik.
“Tahun ini jumlah formasi tenaga kesehatan yang kami tetapkan dalam CASN yang sedang berlangsung itu 153.432 formasi PPPK nakes,” jelas Anas.
Sementara itu, Menkes Budi menyebut transformasi kesehatan yang sedang berlangsung membutuhkan tenaga kesehatan yang tidak sedikit jumlahnya. Sehingga afirmasi kepada rekrutmen nakes sejalan dengan yang dilakukan Kementerian PANRB.
“Di Kementerian Kesehatan kita masih kekurangan tenaga kesehatan di 514 kabupaten/kota, itu kemudian yang kami bahas dengan Pak Menteri Anas, bagaimana agar semua fasilitas kesehatan dapat terisi oleh dokter hingga perawat,” pungkas Budi.
Indonesia menjadi salah satu negara dimana tenaga kesehatannya, terutama perawat, banyak dibutuhkan negara lain, seperti Jepang, Arab Saudi, dan Jerman.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada Agustus 2023, terdapat sekitar 1,6 juta tenaga kesehatan, yang mencakup sembilan jenis tenaga kesehatan prioritas di Indonesia.
Perawat dan bidan merupakan dua tenaga kesehatan dengan jumlah terbanyak, yaitu mencapai 66 persen. Kurang lebih terdapat 657 ribu perawat dan 392 ribu bidan tersebar di Indonesia.
Baca juga: Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Menkes tantang nakes pelajari ilmu hormon
Baca juga: UU Kesehatan buka peluang berbagai jalur tenaga medis dan kesehatan
Baca juga: Menteri Anas-Nadiem tuntaskan rekrutmen 1 juta guru PPPK
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023
Tags: