Pemkab Sumenep tekan kenaikan pangan menjelang Natal dengan GPM
29 November 2023 21:52 WIB
Warga Sumenep mengunjungi stand kebutuhan bahan pokok di Lapangan Pragaan, Sumenep dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah yang digelar Pemprov Jatim bersama Pemkab Sumenep. (ANTARA/ HO-Pemkab Sumenep)
Sumenep (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur berupaya menekan harga kenaikan pangan menjelang perayaan Natal dan Pergantian Malam Tahun Baru 2024 dengan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM).
"Ini kami lakukan, karena faktanya, harga sejumlah kebutuhan bahan pokok akhir-akhir ini terus mengalami kenaikan, disamping dalam waktu dekat ini juga ada kegiatan besar keagamaan, dan kegiatan yang menyita banyak orang yakni Perayaan Natal dan Pergantian Malam Tahun Baru," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep Arif Firmanto dalam keterangan pers yang disampaikan kepada media di Sumenep, Jawa Timur, Rabu.
Baca juga: Pemkab Sumenep lindungi nelayan melalui alat pendeteksi digital
Gerakan Pangan Murah kali ini digelar di Lapangan Pragaan Laok, Sumenep. Program ini terselenggara berkat kerja sama antara Pemkab Sumenep dengan Pemprov Jatim.
“GPM di Pragaan ini sebenarnya dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatannya didukung oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP),” kata Arif.
Arif Firmanto mengatakan, harga komoditas kebutuhan pokok pada GPM di Lapangan Pragaan, di antaranya beras SPHP harganya Rp52 ribu per 5 kilogram, Minyakita Rp13.500, per liter, Minyak Camar Rp14.500 per liter, cabe rawit Rp8 ribu, per ons, cabe merah besar Rp6 ribu per ons, bawang merah Rp20 ribu per kilogram, daging ayam Rp30 ribu per ekor dan telur ayam ras Rp25 ribu per kilogram.
Baca juga: Pangdam V Brawijaya lepas ekspor jagung silase ke Korea Selatan
GPM juga menyediakan komoditas beras medium 4 ton, beras premium 1 ton, gula manis Kita 500 kilogram, Minyakita 1.200 liter, Rose Brand 240 liter, minyak Camar 240 liter, tissu 500 gram sebanyak 25 pcs, tisu 200 gram sebanyak 25 pcs, Raja Gula 150 kilogram, gula pasir Rp15.000,- per kilogram, bawang putih 100 kilogram, lombok kecil 30 kilogram, lombok besar 25 kilogram, daging ayam 50 kilogram, daging bebek 50 kilogram, timun 50 kilogram, terong 50 kilogram, bawang merah 50 kilogram, sawi 25 kilogram dan telor 200 kilogram.
"GPM Kali ini merupakan kegiatan lanjutan. Sebelumnya juga telah digelar di beberapa kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Kecamatan Batuan dan Kecamatan Kalianget," kata dia.
Secara terpisah Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, Gerakan Pangan Murah merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Sumenep dalam rangka membantu masyarakat meringankan beban hidup mereka akibat kenaikan harga kebutuhan bahan pokok.
Upaya lain berupa bantuan langsung tunai yang diserahkan secara langsung kepada masyarakat, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
Baca juga: Bupati Sumenep terima penghargaan bidang ketahanan pangan
"Ini kami lakukan, karena faktanya, harga sejumlah kebutuhan bahan pokok akhir-akhir ini terus mengalami kenaikan, disamping dalam waktu dekat ini juga ada kegiatan besar keagamaan, dan kegiatan yang menyita banyak orang yakni Perayaan Natal dan Pergantian Malam Tahun Baru," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep Arif Firmanto dalam keterangan pers yang disampaikan kepada media di Sumenep, Jawa Timur, Rabu.
Baca juga: Pemkab Sumenep lindungi nelayan melalui alat pendeteksi digital
Gerakan Pangan Murah kali ini digelar di Lapangan Pragaan Laok, Sumenep. Program ini terselenggara berkat kerja sama antara Pemkab Sumenep dengan Pemprov Jatim.
“GPM di Pragaan ini sebenarnya dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatannya didukung oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP),” kata Arif.
Arif Firmanto mengatakan, harga komoditas kebutuhan pokok pada GPM di Lapangan Pragaan, di antaranya beras SPHP harganya Rp52 ribu per 5 kilogram, Minyakita Rp13.500, per liter, Minyak Camar Rp14.500 per liter, cabe rawit Rp8 ribu, per ons, cabe merah besar Rp6 ribu per ons, bawang merah Rp20 ribu per kilogram, daging ayam Rp30 ribu per ekor dan telur ayam ras Rp25 ribu per kilogram.
Baca juga: Pangdam V Brawijaya lepas ekspor jagung silase ke Korea Selatan
GPM juga menyediakan komoditas beras medium 4 ton, beras premium 1 ton, gula manis Kita 500 kilogram, Minyakita 1.200 liter, Rose Brand 240 liter, minyak Camar 240 liter, tissu 500 gram sebanyak 25 pcs, tisu 200 gram sebanyak 25 pcs, Raja Gula 150 kilogram, gula pasir Rp15.000,- per kilogram, bawang putih 100 kilogram, lombok kecil 30 kilogram, lombok besar 25 kilogram, daging ayam 50 kilogram, daging bebek 50 kilogram, timun 50 kilogram, terong 50 kilogram, bawang merah 50 kilogram, sawi 25 kilogram dan telor 200 kilogram.
"GPM Kali ini merupakan kegiatan lanjutan. Sebelumnya juga telah digelar di beberapa kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Kecamatan Batuan dan Kecamatan Kalianget," kata dia.
Secara terpisah Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, Gerakan Pangan Murah merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Sumenep dalam rangka membantu masyarakat meringankan beban hidup mereka akibat kenaikan harga kebutuhan bahan pokok.
Upaya lain berupa bantuan langsung tunai yang diserahkan secara langsung kepada masyarakat, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
Baca juga: Bupati Sumenep terima penghargaan bidang ketahanan pangan
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023
Tags: