Bogor (ANTARA News) - Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid menggelar kegiatan sahur bersama lintas agama dalam rangka menjalin silaturahmi di Pondok Pesantren Al Ghazali, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis dini hari.

"Sejak zaman Abdurahman Wahid menjadi presiden kegiatan sahur bersama ini sudah dilakukan, dan hingga kini kegiatan ini masih terus saya jalankan," kata Sinta di hadapan tamu undangan.

Kegiatan sahur bersama diselenggarakan bekerja sama dengan sejumlah pihak di antaranya Yayasan Puan Amal Hayati, Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI), Yayasan Islamic Center Al Ghazaly, Komunitas Motor Maung Bogor, serta komunitas lintas iman di Kota Bogor termasuk GKI Yasmin dan Gereja Khatolik Santo Yohanes Baptista Parung.

Sinta menyebutkan, kegiatan sahur itu tidak hanya seremoni saja, tapi banyak makna yang terkandung di dalamnya, di antaranya mengajak umat Islam untuk berpuasa.

"Di sini kita juga mengajak untuk saling berbagi bersilaturahim antara sesama tidak peduli suku, agama dan kelompok," katanya.

Tema besar kegiatan sahur bersama itu adalah "Puasa : Sekolah untuk kesabaran dan kejujuran serta merajut persaudaraan lintas agama menuju masyarakat Indonesai yang damai".

Menurut Sinta, dengan berpuasa mengajarkan orang untuk sabar, tidak hanya menahan haus dan lapar tapi juga hawa nafsu.

"Tindakan menyimpang yang terjadi seperti korupsi, dan lainnya adalah sebagai akibat dari kurangnya sabar hingga mengikis keimanan," katanya.

Sinta juga mengajak seluruh peserta yang hadir untuk meningkatkan ketaqwaan dan kesabaran selama Ramadhan dan memupuk silaturahmi antarumat beragama yang diharapkan terjalin toleransi dan kedamaian.

Dia menambahkan, kegiatan sahur bareng tersebut digelar secara berkeliling dari kota ke kota di Indonesia. Pihak-pihak yang diajak sahur berasal dari kalangan kaum duafa, seperti kuli bangunan, tukang becak, anak jalanan serta kaum termajinalkan lainnya.

"Banyak yang menggelar buka puasa bersama tapi sedikit yang mengadakan sahur bersama. Orang yang berpuasa bersama belum tentu semuanya berpuasa dan yang menyelenggarakan juga tidak semua berpuasa, tapi dengan sahur bersama ini setidaknya kita mengajak orang untuk berpuasa meski cuma satu hari, dan juga membantu mereka yang tidak mampu bisa sahur dan berpuasa," katanya.

Pimpinan Pondok Pesantren Al Ghazaly, Kh Mustofa bin Abdullah bin Nuh menyerukan pentingnya ketaatan beribadah, yang diharapkan akan membawa kebaikan bersama bagi bangsa.

"Bahkan bagi mereka yang berbeda, pada akhirnya akan memastikan bahwa Islam yang diyakini mayoritas masyarakat Indonesia akan menjadi berkah bagi kukuhnya Pancasila sebagai pondasi bangsa yang sejak 1945 diperjuangkan kemerdekaannya," katanya. (LR/T007)