"Ini merupakan kerja bersama untuk dapat menekan kasus stunting sekecil mungkin. Terlebih dengan adanya intervensi yang dilakukan secara kolaboratif bisa akan semakin menekan angkanya," kata Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma, saat peluncuran Jakarta Bergerak Atasi Stunting (Beraksi) di RPTRA Planet Senen, Kelurahan Senen, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Rabu.
Dhany menyebut, intervensi tengkes tidak akan pernah berhenti karena kasusnya akan ada yang bertambah dan berpindah.
Menurut Dhany, semangat kolaborasi antara Pemerintah Kota Jakarta Pusat dengan pihak pemangku kepentingan terkait menentukan bagaimana cara mengatasi persoalan untuk bisa menekan angka tengkes.
Baca juga: Gerakan Anak Sehat jadi upaya cegah stunting di Jakarta
Selain itu, Dhany berharap apa yang telah diberikan untuk menekan angka tengkes dari mulai pemberian makanan bergizi dan upaya lainnya bisa sampai ke lambung anak-anak yang beresiko tengkes.
"Saya juga memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya bagi Baznas Bazis Provinsi DKI Jakarta yang mau ikut ambil bagian dalam mengatasi persoalan ini,"ucap Dhany.
Sementara itu, Ketua Baznas Bazis Provinsi DKI Jakarta Akhmad H. Abubakar menambahkan, pihaknya telah memberikan intervensi terhadap 52 anak risiko tengkes di Kelurahan Senen dan Petamburan.
"Kita akan mengintervensi anak di dua kelurahan tersebut dengan pemberian makanan bergizi selama 90 hari atau tiga bulan dan susu bernutrisi tinggi dengan dana senilai Rp179. 880.000," ucapnya.
Baca juga: Legislator nilai DKI perlu rumah sakit khusus stunting
Akhmad berharap, apa yang kita kerjakan pada hari ini bisa bermanfaat bagi seluruh anak yang ada di Kelurahan Senen dan Petamburan.
Peluncuran Jakarta Beraksi ini turut dihadiri, CSR dari Perwakilan Wanita Buddhis Indonesia, PT Sarana Jaya, PAM Jaya, serta Camat Senen Ronny Jarpiko, Lurah Senen Henny Mahrojah dan para lurah di wilayah Kecamatan Senen.