Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan, Rabu sore menggelar acara berbuka puasa bersama dengan sekitar 150 karyawan Kementerian BUMN yang berasal dari golongan bawah.

Karyawan yang ikut dalam acara berbuka puasa pada hari pertama Ramadhan tersebut antara lain petugas keamanan, `cleaning services`, teknisi, pesuruh, petugas parkir, pengemudi dan karyawan alih daya (outsourcing).

Bertempat di halaman bagian depan Kantor Kementerian BUMN di sisi air mancur, sejak pukul 17:00 WIB persiapan berbuka bersama sudah dilakukan.

Tepat pukul 17:55 WIB, azan panggilan shalat bertepatan saat berbuka puasa berkumandang. Hidangan yang sudah disiapkan seperti kolak, buah kurma, gorengan dan penganan ringan lainnya menjadi menu pembuka.

Usai Dahlan bersama dengan karyawan yang disebutnya kalangan duafa di Kementeriannya itu membaur.

Setelah itu para karyawan melakukan shalat maghrib bersama, dilanjutkan dengan salam-salaman dan bahkan foto bersama.

"Saya pribadi suka dengan hal-hal seperti ini. Sengaja saya tidak berbuka puasa dengan para pejabat tapi lebih memerhatikan mereka (pegawai)," kata Dahlan.

Di dampingi istrinya, Ny Nafsiah Sabri, mantan Dirut PT PLN ini mengatakan berbuka puasa bersama dengan karyawan dari kalangan bawah tersebut sudah dilakukannya untuk kedua kalinya.

"Tidak hanya di Kementerian BUMN, tapi buka bersama dengan karyawan sudah saya lakukan ketika masih menjadi pengusaha, dan juga ketika di PLN," ujar Dahlan.

Ia menambahkan, bahwa kegiatan itu murni dari lubuk hatinya yang paling dalam, tidak ada maksud apa-apa.

"Ini murni ide dari saya, tidak melibatkan protokoler, dan menggunakan dana saya pribadi. Apa gunanya kita berbuka dengan para pejabat, pengusaha, sementara di sekitar saya banyak yang perlu mendapat perhatian," ujar pria kelahiran Magetan, 17 Agustus 1951 ini.

Usai menunaikan shalat Maghrib, dan menikmati kudapan pembuka, ternyata Dahlan juga sudah memesan makanan khas Timur Tengah, nasi mandi kambing, nasi mandi ayam yang dihidangkan dalam beberapa talam berukuran besar.

Sambil makan Dahlan berkeliling, mendatangi kerumunan karyawan yang sedang menikmati makanan khas negeri maghribi itu.

Dahlan juga sekali-kali setengah berteriak mengajak karyawan yang belum mendapat masakan daging kambing untuk datang ke talam yang ada dihadapannya.

"Yang mau bawa pulang boleh juga buat oleh-oleh untuk istri", ujar Dahlan.

Pada kesempatan itu, sebagai pertanda perhatian, Dahlan sudah menyiapkan "angpao" melalui perwakilan sebagai tanda tunjangan hari raya (THR).

"Sebenarnya bukan angpao tapi gungpao. Angpau itu bahasa hokkian, tapi dalam bahasa Mandarin itu gungpao. Gung artinya merah, pao kertas. Tapi yang penting itu bukan warnanya tapi isinya," kata Dahlan yang disambut tepuk tangan meriah parah karyawan.

(R017/T007)