Permintaan melonjak harga buah naik 100 persen
10 Juli 2013 19:07 WIB
Seorang pedagang buah melayani pembeli di Pasar Pagi Tegal, Jateng, Selasa (9/7). Penjualan buah tiga hari terakhir meningkat hingga 15 persen, peningkatan terjadi karena banyaknya permintaan menjelang Ramadhan untuk berbuka puasa. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Sukabumi (ANTARA News) - Harga buah-buahan khususnya buah untuk hidangan minuman berbuka puasa seperti blewah dan timun suri naik hingga 100 persen setiap kilogramnya karena tingginya permintaan masyarakat.
Seperti harga blewah di Pasar Harunkabir Kota Sukabumi yang biasanya hanya dijual paling mahal hanya Rp5 ribu setiap kilogramnya, saat ini naik menjadi Rp10 ribu per kg sama seperti timun suri yang harganya saat ini antara Rp5 ribu sampai Rp6 ribu per kg yang awalnya hanya Rp3 ribu per kg.
"Harga blewah dan timun suri ini naik sudah dari tingkat petani, sudah menjadi kebiasaan masyarakat khususnya yang berpuasa ingin berbuka dengan yang segar-segar salah satunya minum manisan atau es blewah atau timun, sehingga di hari pertama ini jumlah pembelinya meningkat drastis," kata salah seorang penjual buah di Pasar Harunkabir Sudirman, Rabu.
Bahkan menurut Sudirman biasanya ia sehari hanya bisa menjual sampai 20 sampai 30 kg, tetapi saat ini sejak pagi dirinya sudah menjual hampir 100 kg itupun banyak warga yang berebut. Namun, walaupun omsetnya meningkat tetapi, keuntungannya tetap karena harga buah yang mahal.
Biasanya permintaan blewah atau timun suri ini menurun pada H-7 lebaran, karena masyarakat fokus belanjanya sudah berubah yang biasanya untuk berbuka puasa, tetapi persedian dan persiapan untuk merayakan Idul Fitri sehingga penjualan buah pun turun lagi.
"Di hari biasa pembeli blewah dan timun suri ini hanya penjual sop es buah, tetapi di bulan puasa ini hampir seluruh masyarakat membeli bahkan ada yang memborong blewah dan timun suri," tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi Dudi Fathul Jawad mengatakan meningkatnya harga buah-buahan disebabkan oleh tingginya permintaan buah di hari pertama Ramadan ini.
Namun, dari pantauan pihaknya untuk pasokan ke pasaran sampai saat ini masih lancar dan bisa memenuhi permintaan pasar.
Seperti harga blewah di Pasar Harunkabir Kota Sukabumi yang biasanya hanya dijual paling mahal hanya Rp5 ribu setiap kilogramnya, saat ini naik menjadi Rp10 ribu per kg sama seperti timun suri yang harganya saat ini antara Rp5 ribu sampai Rp6 ribu per kg yang awalnya hanya Rp3 ribu per kg.
"Harga blewah dan timun suri ini naik sudah dari tingkat petani, sudah menjadi kebiasaan masyarakat khususnya yang berpuasa ingin berbuka dengan yang segar-segar salah satunya minum manisan atau es blewah atau timun, sehingga di hari pertama ini jumlah pembelinya meningkat drastis," kata salah seorang penjual buah di Pasar Harunkabir Sudirman, Rabu.
Bahkan menurut Sudirman biasanya ia sehari hanya bisa menjual sampai 20 sampai 30 kg, tetapi saat ini sejak pagi dirinya sudah menjual hampir 100 kg itupun banyak warga yang berebut. Namun, walaupun omsetnya meningkat tetapi, keuntungannya tetap karena harga buah yang mahal.
Biasanya permintaan blewah atau timun suri ini menurun pada H-7 lebaran, karena masyarakat fokus belanjanya sudah berubah yang biasanya untuk berbuka puasa, tetapi persedian dan persiapan untuk merayakan Idul Fitri sehingga penjualan buah pun turun lagi.
"Di hari biasa pembeli blewah dan timun suri ini hanya penjual sop es buah, tetapi di bulan puasa ini hampir seluruh masyarakat membeli bahkan ada yang memborong blewah dan timun suri," tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi Dudi Fathul Jawad mengatakan meningkatnya harga buah-buahan disebabkan oleh tingginya permintaan buah di hari pertama Ramadan ini.
Namun, dari pantauan pihaknya untuk pasokan ke pasaran sampai saat ini masih lancar dan bisa memenuhi permintaan pasar.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
Tags: