Polri minta maaf jika terbukti jadi lembaga terkorup
10 Juli 2013 17:13 WIB
Ilustrasi--Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo (kedua kanan) dan pejabat Polri saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di Senayan, Jakarta, Selasa (18/6).(ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA Newsntara) - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F. Sompie menyatakan kepolisian meminta maaf jika hasil survei Transparency International Indonesia (TII) yang menyebut kepolisian sebagai lembaga terkorup di Indonesia terbukti benar.
"Polri yang memiliki 400 ribu anggota di seluruh Indonesia harus berbesar hati menerima setiap masukan baik berupa teguran, koreksi atau hasil penelitian yang walau ada yang menyakitkan. Kalau ini benar, Polri meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia," kata Ronny di Jakarta, Rabu.
Dia juga meminta lembaga survei memberikan rekomendasi guna memperbaiki kinerja Polri.
"Kami minta agar lembaga survei juga memberikan rekomendasi yang tajam, simpul mana yang harus diperbaiki Polri," katanya.
Survei Global Corruption Barometer (GCB) 2013 yang dilakukan oleh TII menyebut kepolisian sebagai lembaga paling korup di Indonesia disusul parlemen dan pengadilan.
"Polri yang memiliki 400 ribu anggota di seluruh Indonesia harus berbesar hati menerima setiap masukan baik berupa teguran, koreksi atau hasil penelitian yang walau ada yang menyakitkan. Kalau ini benar, Polri meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia," kata Ronny di Jakarta, Rabu.
Dia juga meminta lembaga survei memberikan rekomendasi guna memperbaiki kinerja Polri.
"Kami minta agar lembaga survei juga memberikan rekomendasi yang tajam, simpul mana yang harus diperbaiki Polri," katanya.
Survei Global Corruption Barometer (GCB) 2013 yang dilakukan oleh TII menyebut kepolisian sebagai lembaga paling korup di Indonesia disusul parlemen dan pengadilan.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013
Tags: