Manado (ANTARA) - Organisasi kemasyarakatan adat Minahasa dan organisasi keagamaan di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) menggelar deklarasi damai, di Bitung, Selasa.

Kegiatan itu dihadiri antara lain Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto, Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Wakhyono, Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, Forkopimda Kota Bitung, para tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, ketua dan anggota Ormas Adat Minahasa, serta ketua dan anggota organisasi keagamaan Muslim di Kota Bitung.

Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan pembacaan deklarasi damai oleh ketua ormas adat Minahasa, dan ketua organisasi keagamaan Muslim di Kota Bitung serta diikuti seluruh yang hadir.

Kemudian dilakukan penandatanganan bersama deklarasi damai oleh ketua dan perwakilan ormas adat Minahasa, ketua dan perwakilan organisasi keagamaan Muslim di Bitung, Kapolda Sulut, Wali Kota Bitung serta pejabat lainnya.

Terdapat empat poin isi deklarasi damai tersebut.,

Pertama sepakat untuk mengakhiri setiap konflik yang terjadi secara damai, kedua mendukung penegakan hukum terhadap pelaku yang terlibat, secara transparan dan berkeadilan.

Ketiga, menolak segala bentuk provokasi, pergerakan massa dari luar Kota Bitung, maupun pemberitahuan melalui media sosial yang sifatnya hoaks yang berkaitan dengan permasalahan di Kota Bitung.

Keempat, bersama menjaga keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat Kota Bitung.

Di penghujung kegiatan dilakukan doa bersama lintas agama masing-masing oleh pemuka agama Islam, Kristen, Hindu dan Konghucu.

Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto mengatakan tujuan deklarasi damai ini adalah untuk menghasilkan sebuah komitmen bersama-sama seluruh masyarakat yang ada di Kota Bitung untuk sepakat dengan beberapa hal yang sudah disampaikan atau dideklarasikan.

"Antara lain patuh hukum, menyesuaikan dan mengembalikan situasi di wilayah ini semaksimal, secepat mungkin sehingga masyarakat bisa beraktivitas, bisa menjalankan kegiatannya dengan baik. Tentunya dengan pelaksanaan deklarasi damai ini, saya harap semuanya sudah selesai, tidak ada lagi hal-hal kecil yang kemudian muncul di antara para pihak tersebut," kata Kapolda usai kegiatan itu.

Pihaknya berharap khususnya kepada seluruh masyarakat bukan hanya di Kota Bitung, umumnya yang ada di Sulawesi Utara, kemudian seluruh masyarakat di kota-kota besar lainnya di NKRI, sudah melihat bahwa permasalahan yang ada di Kota Bitung sudah selesai.

"Mohon yang lain-lain tidak lagi kemudian memiliki kepentingan yang tidak baik, kontra produktif, mohon betul-betul dihentikan. Situasi sudah kembali damai, kembali bersahabat, kembali bersaudara, torang samua basudara," kata Kapolda.

Selain itu, Kapolda pun berharap agar hasil pertemuan dan deklarasi damai di Kota Bitung ini bisa disampaikan kepada masyarakat luas.

"Apa yang sudah dilakukan di sini, nanti bisa secara personal, secara komunitas untuk bisa menyampaikan hasil kegiatan deklarasi damai di Bitung. Hasil pertemuan ini, silahkan dikemas dengan bahasanya masing-masing, silahkan diteruskan kepada keluarga, sahabat, baik yang ada di Sulawesi Utara ataupun di kota-kota lainnya. Sehingga semakin meluas informasinya, semakin memahami, mengetahui, dan akhirnya tidak ada lagi yang bertanya-tanya bahkan melakukan tindakan-tindakan yang kontra produktif," katanya.