India berpacu dengan waktu selamatkan 41 penambang yang terjebak
28 November 2023 21:27 WIB
Sebuah balok beton dibawa ke dalam terowongan saat operasi penyelamatan pekerja yang terjebak di Uttarkashi, negara bagian utara Uttarakhand, India, Selasa (28/11/2023). ANTARA FOTO/REUTERS/Francis Mascarenhas/rwa.
New Delhi (ANTARA) - Pihak berwenang di Himalaya India berusaha membuat terobosan dalam upaya menyelamatkan 41 pekerja yang terjebak selama lebih dari dua pekan di terowongan bawah tanag yang runtuh. Mereka kini tinggal beberapa meter untuk bisa diselamatkan.
"Hampir 52 meter telah selesai (dipasangi pipa). Diperkirakan bakal ada penerobosan sampai 57 meter," kata Pushkar Singh Dami, Ketua Menteri negara bagian Uttarakhand, kepada wartawan di lokasi kejadian, pada Selasa.
Operasi penyelamatan besar-besaran dimulai di distrik Uttarkashi pada 12 November ketika Terowongan Silkyara yang sedang dibangun runtuh sehingga membuat 41 pekerja terjebak. Mereka bisa bertahan hidup berkat perbekalan yang dikirim melalui pipa.
Operasi penyelamatan mendapatkan banyak gangguan, sehingga menunda penyelamatan pekerja.
Baca juga: Disambar petir, 24 orang tewas di India
Sebelumnya, sekitar 60 meter tanah perlu dibersihkan agar bisa melewati pipa sehingga dapat menjangkau para pekerja yang terjebak itu, kata para petugas penyelamat.
Pihak berwenang mengerahkan orang-orang yang disebut "para penambang tikus" yang mengebor bebatuan dan kerikil dengan menggunakan tangan pada Senin malam.
Penambang tikus kebanyakan mengebor secara manual di jalur sempit dan sebagian besar bekerja di pertambangan.
Pemerintah India mengungkapkan jadwal penyelamatan yang ditetapkan bisa berubah-ubah akibat gangguan teknis, medan Himalaya yang menantang, dan keadaan darurat yang tidak terduga.
Baca juga: India ingatkan FB dan YouTube tegakkan aturan tanggulangi deepfake
Sumber: Anadolu
"Hampir 52 meter telah selesai (dipasangi pipa). Diperkirakan bakal ada penerobosan sampai 57 meter," kata Pushkar Singh Dami, Ketua Menteri negara bagian Uttarakhand, kepada wartawan di lokasi kejadian, pada Selasa.
Operasi penyelamatan besar-besaran dimulai di distrik Uttarkashi pada 12 November ketika Terowongan Silkyara yang sedang dibangun runtuh sehingga membuat 41 pekerja terjebak. Mereka bisa bertahan hidup berkat perbekalan yang dikirim melalui pipa.
Operasi penyelamatan mendapatkan banyak gangguan, sehingga menunda penyelamatan pekerja.
Baca juga: Disambar petir, 24 orang tewas di India
Sebelumnya, sekitar 60 meter tanah perlu dibersihkan agar bisa melewati pipa sehingga dapat menjangkau para pekerja yang terjebak itu, kata para petugas penyelamat.
Pihak berwenang mengerahkan orang-orang yang disebut "para penambang tikus" yang mengebor bebatuan dan kerikil dengan menggunakan tangan pada Senin malam.
Penambang tikus kebanyakan mengebor secara manual di jalur sempit dan sebagian besar bekerja di pertambangan.
Pemerintah India mengungkapkan jadwal penyelamatan yang ditetapkan bisa berubah-ubah akibat gangguan teknis, medan Himalaya yang menantang, dan keadaan darurat yang tidak terduga.
Baca juga: India ingatkan FB dan YouTube tegakkan aturan tanggulangi deepfake
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023
Tags: