Amuntai, Kalsel (ANTARA) - Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, memperkuat ekonomi masyarakat pada sektor budi daya perikanan ikan air tawar karena sangat potensial memasok ikan ke Ibu Kota Negara (IKN) nantinya.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten HSU Ismarlita mengatakan daerah ini sangat potensial menjadi pemasok ikan air tawar ke IKN, karena potensi perairan air tawar di HSU cukup luas di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.

“Tidak heran nanti pada sektor perikanan adalah salah satu langkah strategis kita untuk terus dikembangkan,“ kata Ismarlita di HSU, Selasa.

Ismarlita menuturkan, ke depan pihaknya menginginkan Kabupaten HSU menjadi pemasok ikan air tawar bagi IKN dan pihaknya juga optimistis dengan menyiapkan serta memulai pengelolaan sumber daya ikan air tawar sejak dini.

Dia melanjutkan Kabupaten HSU secara bertahap akan melakukan pengelolaan sumber daya ikan lokal dari hasil tangkapan nelayan di alam liar.

Kemudian, juga termasuk menjalankan sistem budi daya dengan ikan introduksi (pendatang) yang membutuhkan pembiayaan cukup besar, khususnya pakan dan jaminan nilai jual.

"Kami tidak mengesampingkan budi daya ikan introduksi tetap dilaksanakan untuk nelayan pembudi daya ikan, diarahkan memanfaatkan perairan umum baik sungai dan rawa untuk budi daya," katanya.

Ismarlita juga menambahkan sebanyak 84 persen wilayah Kabupaten HSU merupakan wilayah perairan air tawar, yang mana memiliki potensi perikanan ikan air tawar di Provinsi Kalimantan Selatan.

Selain itu Kabupaten HSU juga siap menjadi pemasok ikan air tawar di lokasi IKN pada Provinsi Kalimantan Timur, karena selain bergantung pada perikanan tangkap, daerah ini berupaya memperkuat potensi budi daya air tawar.

Adapun ikan tersebut yaitu seperti ikan haruan atau gabus, betok atau dikenal dengan nama papuyu dalam bahasa Banjar dan ikan air tawar lain yang dibudidayakan oleh kelompok keramba di daerah ini.

Sementara itu salah satu pembudi daya ikan di Desa Rantau Bujur Darat Musa mengungkapkan saat ini lebih fokus ke perikanan budi daya meski diakuinya sebelumnya juga menjadi nelayan tangkap.

Menurut Musa, membudidayakan ikan air tawar karena tempat tinggalnya juga berada di tepi sungai, sehingga tidak ada salahnya melakukan budi daya ikan keramba kayu di belakang rumahnya.

“Saat ini saya membudidayakan ikan nila dan ikan toman, karena nilai pasarnya juga tergolong bagus,” ungkap Musa.

Terakhir Musa menyebutkan, dirinya memilih membudidayakan ikan air tawar jenis tersebut karena mengingat lebih tahan terhadap lingkungan air yang mungkin kerap muncul saat peralihan musim.

Baca juga: Pemprov Kalsel bangun sarana wisata kerbau rawa di HSU

Baca juga: OIKN: Visi utama pembangunan IKN ciptakan budaya cerdas berkelanjutan