Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon Dede Sudiono di Cirebon, Selasa, mengatakan capaian positif investasi di sektor peternakan dapat bertambah secara signifikan berkat regulasi yang menjamin kemudahan para investor untuk menanamkan modal.
Baca juga: Indonesia dan Timor Leste perkuat kerja sama di bidang peternakan
Ia juga mengatakan tidak hanya sektor peternakan saja yang menunjukkan capaian positif dari Januari-November 2023 atau triwulan III, karena hal serupa terjadi juga di bidang industri padat karya di Kabupaten Cirebon.
Sebagai contoh, realisasi investasi industri padat karya di bidang tekstil saat ini menyentuh angka Rp81,179 miliar. Kemudian ada pula industri dari barang dari kulit serta alas kaki yang capaian senilai Rp69,163 miliar.
Selanjutnya, Dede menuturkan bahwa industri padat karya lain seperti industri karet dan plastik memiliki nilai investasi cukup tinggi pada angka Rp148,615 miliar.
Baca juga: Metro kembangkan peternakan sapi tingkatkan ekonomi daerah
Hal itu terlihat pada peningkatan realisasi investasi tahun ini dengan tahun sebelumnya. Di mana, pada 2022 realisasi investasi secara keseluruhan di Cirebon sebesar Rp2,8 triliun.
Saat ini capaian investasi itu sudah di angka Rp2,2 triliun atau 25 persen lagi mencapai target tahunan sebesar Rp2,9 triliun.
Baca juga: NTT terapkan zero risk dalam kebijakan ekspor impor peternakan
Oleh sebab itu, pihaknya mendorong investasi dapat berkembang karena Kabupaten Cirebon memiliki beberapa sektor yang sangat potensial seperti industri pengolahan dan perikanan, garmen, rotan, hingga potensi kuliner.
“Meningkatnya investasi di Kabupaten Cirebon, berdampak pada semakin banyaknya ketersediaan lapangan pekerjaan dan berkurangnya jumlah pengangguran, serta menurunkan tingkat kemiskinan,” ucap Imron.