Lampung Selatan (ANTARA) - Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, masih mengalami erupsi hingga Selasa siang dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter dari puncak atau sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa erupsi terakhir terjadi pada Selasa siang (28/11/2023), pukul 13.21 WIB.

Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi lebih kurang 46 detik.

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut.

Baca juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau sebagai respons peningkatan gempa vulkanik

Baca juga: Gunung Anak Krakatau kembali erupsi lontarkan abu 1.500 meter pagi ini


Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, mengatakan pemukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau terdapat di Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 kilometer.

Andi mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius 5 kilometer.

"Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III, siaga, dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer," katanya.

Gunung anak Krakatau telah mengalami erupsi sebanyak 22 kali terhitung sejak 26 November 2023.